DETAIL DOCUMENT
PENGARUH SUHU MEDIUM TRANSPORT OVARIUM TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN OOSIT SAPI SECARA IN VITRO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Airlangga
Author
NURUL HIDAYAH
Subject
SF405.5-407 Laboratory animals 
Datestamp
2025-02-17 07:24:47 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan oosit sapi secara m vitro yang diperoleh dari ovarium setelah mengalami transportasi dan penyimpanan suhu dingin (5°C). Ovarium dibawa dari Rumah Potong Hewan dalam NaCI fisiologis dan dikelompokkan menjadi dua bagian (I) suhu transport 35°C (2) suhu transport 5°C. Oosit dikoleksi melalui aspirasi ovarium pada folikel yang berukuran 2-6 mm dengan menggunakan jarum 18G yang dihubungkan dengan spuit Sec berisi Phosphat Buffer Saline. Maturasi oosit dilakukan dalam medium Tissue Culture Medium-199 yang disuplementasi dengan Luteinizing Hormon dan 50 g/ml gentamycin sulphat, didalam inkubator C02 5% pada suhu 38,5°C selama 24 jam. Tingkat pematangan dilihat secara mikroskopis dengan pewarnaan aceto orcein I% dan diperiksa dibawah mikroskop inverted. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah tingkat kematangan oosit (Germinal Vesicle Break /)own, Metaphase I, dan Metaphase II). Data tingkat kematangan oosit diolah dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap kematangan oosit (M-Il) paling banyak dijumpai pada suhu medium transport ovarium soc . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu 5°C lebih baik untuk medium transportasi dibanding suhu 35°C guna mempertahankan kualitas ovarium. 
Institution Info

Universitas Airlangga