Abstract :
ABSTRAK
v
Saadatul Maufirah, NPM.201914069. ?Implementasi Program Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2022 di Desa Curah Jeru
Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo ??
Sebagai salah satu kebutuhan dasar selain sandang, pangan, pendidikan,
dan kesehatan, rumah memiliki arti sangat penting. Kebutuhan pokok manusia
berupa sandang dan pangan relatif mudah didapatkan dan terpenuhi,namun berbeda
halnya dengan kebutuhan pokok berupa papan berupa rumah. Program
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni merupakan program yang diperuntukan
kepada Rumah tangga miskin (RTM), yang merupakan salah satu kegiatan
penanganan fakir miskin yang diselenggarakan Kementerian Sosial dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin melalui
perbaikan/rehabilitasi kondisi rumah tidak layak huni dengan prioritas atap, lantai,
dan dinding serta fasilitas MCK. Kabupaten Situbondo termasuk kedalam
kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Timur. Rumah tidak layak
huni (RTLH) menjadi sasaran program birulah yang dibedah atau direnovasi
menjadi rumah layak huni. Sejauh ini bantuan program Rumah Tidak Layak Huni
untuk masyarakat miskin di Desa Curah Jeru, masih menyisakan berbagai
permasalahan seperti adanya masyarakat miskin yang terlihat layak untuk
mendapatkan bantuan namun tidak menerima bantuan, sehingga dalam hal
tersebut terjadi ketidak tepat sasaran dan belum mampu menjangkau seluruh
masyarakat miskin, hal ini mengakibatkan adanya kecemburuan sosial bagi
masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. Dalam penelitian ini jenis
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif karena data yang
dikumpulkan di dapatkan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi.
Hasil Penelitian menunjukkan implementasi Program Rehabilitasi RTLH
(Rumah Tidak layak huni) ada beberapa syarat ataupun kriteria yang harus
dilengkapi oleh masyarakat penerima bantuan program, yaitu : memiliki KTP atau
identitas diri yang berlaku sudah terimplementasi dengan baik. Keluarga penerima
bantuan masuk kategori miskin yang berlaku. mengenai status kepemilikan tanah
sudah terlaksana dengan baik. Klasifikasi rumah penerima termasuk rumah tidak
layak huni. Tepat sasaran terhadap penerima bantuan. Sanitasi MCK belum
sepenuhnya terimplementasi. Penelitian sudah berjalan dengan baik dengan
ketentuan kriteria penerima bantuan yang harus dipenuhi. Dengan pemenuhan
kriteria penerima bantuan tersebut, pelaksanaan program Rehabilitasi Rumah Tidak
Layak Huni memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang signifikan kepada
keluarga miskin dan memberikan rumah yang layak huni.
Kata Kunci: Implementasi,Kebijakan, Program Rehabilitasi Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH)
ABSTRACT
Saadatul Maufirah, NPM.201914069. "Implementation of Uninhabitable
House Rehabilitation Program (RTLH) in Curah Jeru Village, Panji District
Situbondo Regency''
As one of the basic needs apart from clothing, food, education and health,
a house has a crucial meaning. Basic human needs such as clothing and food are
relatively easy to be obtained and fulfilled, but this is different from a basic need
like a house. The Uninhabitable House Rehabilitation Program is a program
intended for poor households, which is one of the activities for handling the poor
organized by the Ministry of Social Affairs aiming to improve the quality of
houses for the poor through improving/rehabilitating the condition of
uninhabitable houses with priority roof, floor and walls as well as toilet facilities.
Situbondo is included in the districts with extreme poverty in East Java.
Uninhabitable houses are the targets of the program which are repaired or
renovated into habitable houses. So far, the aid from the uninhabitable houses
program for the poor in Curah Jeru Village still leaves various problems such as
the existence of poor people who appear to be worthy to receive the aid but they
do not get it. Therefore, the target is not right and has not been able to reach all
poor people. This causes social jealousy for people who do not receive this aid. In
this research, the type of research is a qualitative approach which the data
collection was obtained through interviews, documentation and observation.
The research results show that there are several conditions or criteria that
must be completed by people to receive the Uninhabitable House Rehabilitation
Program, first is having a valid personal identity that has been implemented
properly. Then, the recipient families are categorized as poor. Next, land
ownership status has been implemented properly. After that, the classification of
the house refers to houses that are uninhabitable. Finally, toilet sanitation has not
been fully implemented. The research has been going well with the provisions on
the criteria for aid recipients that must be met. By fulfilling the criteria for aid
recipients, the implementation of Uninhabitable Houses Reha