DETAIL DOCUMENT
Memege: Dahulu dan Kini di Paniai
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Author
Yobee, Regina
Subject
900 Sejarah dan Geografi 
Datestamp
2023-11-24 00:43:21 
Abstract :
Skripsi, ?Memege, Dahulu dan Kini di Paniai?,bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi spasial suku Mee di Paniai, perkembangan uang Memege dan kekinian uang Mege.Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku Mee mendiami dataran tinggi Papua, tepatnya di kabupaten Paniai. Daerah orang Mee ialah di lembah-lembah, lerang-lereng gunung, perbukitan sampai daerah berhawa panas Topo, distrik Uwapa kabupaten Nabire.Mereka hidup sebagai masyarakat peramu dan mata pencaharian suku Mee sebagai berkebun, beternak, berburu, menangkap ikan dan berdagang. Di wilayah dataran tinggi masih bisa ditemukan jenis moluska laut.Rumah kerang yang dimanfaatkan untuk alat tukar di dataran tinggi ini semuanya berasal dari pesisir sebagian besar berasal dari Teluk Cenderawasih.Karena laut Arafuru yang dangkal dan keruh disebelah salatan tidak memungkinkan kerang-kerang yang rumahnya dipergunakan sebagai alat tukar ini untuk hidup.Jadi diperkirakan jalur yang ditempuh oleh rumah kerang ini mula-mula masuk melalui arah barat di Teluk Etna atau Nabire, terus ke wilayah Danau Paniai. Orang Mee dahulu mengunakan uang mege (kulit kerang) untuk menyelesaikan masalah besar, membayar maskawin dan jual beli barang dan jasa.Lama-kelamaan dengan masuknya pengaruh dunia luar, mereka menawarkan alat-alat logam kepada masayarakat Mee.Kenyataan bahwa sejumlah unsur budaya orang Mee bergeser bahkan hilang setelah uang kertas diberlalukan di Paniai.Kini menjadi hiasan aksesoris orang Mee dalam upacara-upacara keagamaan maupun kemasyarakatan. 
Institution Info

UNIVERSITAS CENDERAWASIH