DETAIL DOCUMENT
MODEL PENDIDIKAN PLURALISME DI PONDOK PESANTREN AL-WAHABIYYAH BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG
Total View This Week0
Institusion
Universitas Darul ulum
Author
M. ABDUS, SALAM
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2021-10-25 10:29:45 
Abstract :
M. Abdus Salam. 142386208086, 2021. Model Pendidikan Pluralisme di Pondok Pesantren Al-Wahabiyyah Bahrul Ulum yang Tambakberas Jombang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Darul Ulum Jombang. Pembimbing : H. Muhtadi, S.Ag., M.HI. Pendidikan adalah salah satu unsur dari aspek sosial-budaya yang berperan sangat strategis dalam pembinaan suatu keluarga, masyarakat dan bangsa. Kesetragisan peranan ini pada intinya merupakan suatu ikhtiar yang dilaksanakan secara sadar, sistematis, terarah dan terpadu untuk membentuk karakter peserta didik serta menjadikan mereka dalam kehidupan yang rukun dalam suatu kalangan tanpa adanya suatu kekerasan antara satu dengan yang lain. Untuk mewujudkan kerukunan, maka diperlukan adanya sebuah bentuk pendidikan mampu menyatukan peserta didik yang berbeda-beda suku, ras maupun agama baik di lingkungan sekolah, pondok, maupun umum atau yang mungkin sering kita dengar dengan istilah pluralisme, yakni suatu sikap toleransi kepada semua kalangan untuk mewujudkan kehidupan yang damai. Dalam arti toleransi ini, manusia dalam kehidupannya tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain. Pada dasarnya, pendidikan sebagai wadah bagi semua manusia khususnya bagi pada anak-anak dan sangat efisien dalam membentuk suatu karakter anak. Karena dalam pendidikan sendiri memiliki banyak cara dalam membentuk karakter tersebut. Model pendidikan pluralisme ini yang mampu membentuk sebuah karakter dan mampu hidup yang rukun dalam pendidikan tanpa adanya kesenjangan sisoal dalam anak. Perwujudan model pendidikan pluralisme inilah yang mampu menjadikan suatu kehidupan yang rukun tanpa adanya kekerasan, diskriminalisasi, dan tanpa adanya kesenjangan sosial. Pondok pesantren merupakan salah satu contoh pendidikan yang menampung banyak anak dan berbeda-beda suku, ras, dan budaya. Dalam pondok pesantren, anak tersebut di panggil santri karena dia jauh dari orang tua dan diajarkan hidup mandiri dan selalu hidup bergotong royong sesama satri lainnya. Inilah model pendidikan yang di terapkan pondok dalam membentuk karakter santri dengan sikap toleransi sesama teman maupun orang lain. Dalam agama Islam juga mengajarkan sikap (tasamuh) toleransi, dalam arti lain sikap yang mampu menghargai umat satu dengan umat yang lain baik dalam hal suku, ras, budaya maupun agama. Dengan melihat dasar yang diajarkan dalam islam, maka pondok pesantren diharapkan selalu mengajarkan sikap toleransi karena santri yang berbeda-beda itu ingin suasana lingkungan yang rukun tanpa adanya suatu kekerasan. Kata Kunci : Model Pendidikan Pluralisme, Pondok Pesantren Al-Wahabiyyah Bahrul Ulum 
Institution Info

Universitas Darul ulum