Abstract :
Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua hasil
pengolahan jaringan-jaringan tersebut sesuai untuk dimakan serta tidak
menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Meski dengan
adanya berbagai ragam jenis daging, produk utama penjualan komoditi peternakan
adalah daging sapi potong. Bahan olahan makanan dari daging sapi haruslah
dipilih yang berkualitas baik. Kualitas daging sapi bergantung dengan tingkat
kesegaran daging sapi tersebut. Tingkat kesegaran daging sapi ditentukan dari
warna, tekstur, rasa dan aroma. Penelitian ini merancang suatu sistem untuk
menentukan tingkat kesegaran daging sapi dengan menggunakan neural network.
Sistem ini memanfaatkan electronic nose dengan menggunakan sensor gas dengan
jenis MQ-136 dan MQ-137. Sensor MQ-136 untuk mendeteksi gas hidrogen
sulfida sedangkan MQ-137 untuk mendeteksi gas amonia. Data sensor diproses ke
mikrokontroler dan mikrokontoler mengirimkan data sensor ke PC yang telah
terprogram neural network. Hasil percobaan menunjukkan tingkat keberhasilan
70% dari 3 kali pengujian daging sapi segar dan tingkat keberhasilan terbaik
100% dari 3 kali pengujian daging busuk. Pada sistem ini diharapkan dapat
menggantikan indra penciuman manusia dan membantu manusia untuk
mendapatkan daging sapi yang segar dan layak konsumsi.
Kata kunci: daging sapi, kesegaran daging, sensor, electronic nose, neural
network