Abstract :
Desa kemiren adalah salah satu desa adat di Banyuwangi yang terkenal
dengan kebudayaan Osing yang kental, dimana pemerintah pun menetapkan sebagai
cagar budaya dan pengembangan Desa Wisata Suku Osing. Banyak keistimewaan
yang dimiliki desa ini antara lain yaitu penggunaan bahasa yang khas yaitu bahasa
Osing. Masyarakat desa ini masih mempertahankan bentuk rumah sebagai bangunan
yang memiliki nilai filosofi. Keistimewaan tersebut masih menjaga tradisi-tradisi
yang sudah ada sejak nenek moyang mereka seperti, barong ider bumi, tumpeng
sewu, arak-arakan dan seni barong. Hidup berdampingan dengan jiwa gotong
royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga. Ditahun 2013 masyarakat kemiren
mencetuskan event ngopi bersama dengan nama ngopi sepeuluh ewu. Sehingga
banyak wisatawan yang datang, banyaknya wisatawan yang datang akan
memberikan dampak terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak sosial ekonomi masyakarat sebagai
akaibat dari adanya Desa Wisata Osing Kemiren.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Desa kemiren
Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Jumlah informan yang digunakan
sebagai subjek dalam penelitian berjumlah 15 informan yang sebelumnya ditentukan
terlebih dahulu informan kunci yaitu Bapak Eko Suwilin selaku Kepala Desa. Jenis
data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
hasil wawancara langsung dengan informan sedangkan data sekunder diperoleh
melalui pencatatan di Kntor Kepala Desa, Kantor Kecamatan, POKDARWIS dan
publikasi terkait. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan
teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dengan model interaktif.Kesimpulan dari penelitian ini adalah dampak pengembangan Desa Wisata Osing
terhadap peluang kerja Selain berdampak pada pendapatan masyarakat, juga
berdampak pada aktivitas perekonomian wisata. Seperti pluang kerja yang semkin
meningkat. Peluag kerja pada sektor pariwisata dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
bekerja sebagai pedagang, penjual oleh-oleh, jasa penginapan (homestay) dan
warung/rumah makan. Sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran di desa ini.
Tingkat pendapatan yang ditimbulkan akibat dari adanya kegiatan wisata dan
banyaknya pengunjung yang datang mengakibatkan terjadinya perputaran arus uang
di Desa Kemiren ini. Rata-rata yang dikeluarkan pengunjung sebesar Rp. 338.600,00
setiap harinya. Dari biaya yang dikeluarkan pengunjung tersebut bisa mengakibatkan
semakin meningkatnya pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata
maupun non pariwisata.
Jenis pekerjaan masyarakat banyak yang mengalami perubahan khususnya
pada sektor pariwisata. Setelah pengembangan banyak masyarakat yang bekerja pada
sektor pariwisata meningkat yang dulunya pemilik homestay hanya beberapa orang
saja tapi sekarang sudah ada sekitar 55 pemilik homestay. Selain itu sektor pertanian
yang menjadi pekerjaan utama masyarakat Desa Kemiren saat ini mengalami
penurunan.
Tingkat pendidikan masyarakat sekitar kini mulai membaik. Jika sebelumnya
masyarakat yang menempuh tingkat Sekolah Dasar (SD) ini masih sangat rendah
yaitu sekitar 255 jiwa. Namun sekarang setelah adanya pengembangan ini
masyarakat yang bertingkat pendidikan SD meningkat sekitar 743 jiwa, dan
masyarakat juga banyak yang melanjutkan hingga ke perguruan tinggi.
Interaksi Sosial Masyarakat sekitar kini masih sangat erat hingga saat ini.
Seperti interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat sekitar yaitu ketika ada tetangga
yang mempunyai hajat, pengajian, mendirikan rumah, dan semacamnya itu. Biasanya
para perempuan ini ikut menyiapkan makanan yang digunakan untuk acara tersebut,
sedangkan para pria memberikan bantuan tenaga untuk mendirikan atau menata
tempat yang akan digunakan acara tersebut.