DETAIL DOCUMENT
Campur Kode Bahasa Madura Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV Sdn Baratan 02 Jember Tahun Pelajaran 2019/2020
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jember
Author
FARAOUQ, Muhammad Akbar
Subject
campur kode 
Datestamp
2020-08-12 02:26:46 
Abstract :
Indonesia adalah negara dimana masyarakatnya menguasai lebih dari satu bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Dalam berkomunikasi, masyarakat cenderung menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa utama, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya campur kode bahasa dalam berkomunikasi. Melakukan interaksi dengan orang lain menggunakan alat atau pengantar yaitu bahasa. Interaksi masyarakat dibagi menjadi dua, yaitu tertulis dan lisan. Campur kode yang terjadi di desa Baratan bukan hanya pada lingkungan masyarakat, tetapi juga terjadi pada SDN Baratan 02 Jember. Siswa SDN Baratan 02 Jember masih tetap menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa utama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua ketika berkomunikasi antarsiswa di sekolah. Campur kode yang terdapat pada lembar narasi ekspositoris siswa SDN Baratan 02 ini, misalnya “melihat marcon yang indah sekali di sana” yang terdapat pada kosakata dalam bahasa Madura yaitu marcon, seharusnya menggunakan kata petasan. Kemudian juga ditemukan kalimat “aku disana mencuci bajuku pereng yang berjajar” yang terdapat pada kosakata dalam bahasa Madura yaitu pereng, seharusnya menggunakan kata bambu. Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa sajakah bentuk campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia dalam karangan narasi ekspositoris siswa kelas IV SDN Baratan 02 Jember tahun pelajaran 2019/2020? dan 2) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya campur kode bahasa Madura dalam karangan narasi ekspositoris siswa kelas IV SDN Baratan 02 Jember tahun pelajaran 2019/2020? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah wujud campur kode yang terdapat pada narasi ekspositoris siswa dan wawancara mengenai faktor yang melatar belakangi terjadinya campur kode. Sumber data pada penelitian ini adalah wali kelas IV dan siswa kelas IV SDN Baratan 02 Jember Tahun Pelajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, yang dapat diambil yaitu adanya campur kode wujud kata (kata dasar). Faktor yang melatarbelakangi campur kode disebabkan oleh lingkungan sekolah, siswa masih cenderung menggunakan bahasa Madura jika berkomunikasi dengan teman. Siswa terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Madura di lingkungan rumahnya sehingga terbawa ke sekolah. Demikian juga faktor keluarga, karena sebagian keluarga dari siswa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Madura. Selanjutnya, dari hasil penelitian ini ada beberapa saran. Bagi guru, sebenarnya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menghindari peristiwa campur kode dalam proses pembelajaran khususnya dalam membuat karangan narasi. Bagi mahasiswa, seyogyanya untuk meningkatkan pengetahuan tata bahasa dalam lisan maupun tulisan. Bagi peneliti selanjutnya, seharusnya dapat mengembangkan aspek-aspek yang lainnya seperti aspek berbicara. 

Institution Info

Universitas Jember