DETAIL DOCUMENT
Analisis Kemampuan Numerik Siswa Smp Kelas VIII
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jember
Author
PRADANA, Ragawang Hasiyan
Subject
numerik 
Datestamp
2020-08-25 06:11:39 
Abstract :
Salah satu faktor intern yang sangat dominan dalam menunjang keberhasilan belajar matematika adalah kemampuan numerik (numerical ability) . Menurut Dofir dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan numerik mempunyai hubungan yang sangat signifikan dalam menunjang prestasi belajar matematika siswa SMP (1997:31). Kemampuan numerik dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan menggunakan angka-angka atau bilangan (Sukardi, 2005:164). Siswa yang memiliki kemampuan numerik tinggi, cenderung untuk mempunyai bakat matematis. Kemampuan Numerik meliputi empat aspek yakni penalaran aritmatika (arithmatic reasoning), operasi bilangan (numerical operations ability), pengetahuan matematika (mathematic knowledge), dan seri angka (number series ability). Keempat aspek tersebut akan digunakan dalam penelitian Tes Kemampuan Numerik. Kemampuan numerik merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kecermatan dan kecepatan dalam menggunakan fungsi-fungsi hitung dasar yang antara lain pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Kemampuan numerik sebagai faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Hal itu karena kemampuan numerik dan hasil belajar matematika siswa memiliki hubungan kausal. Kemampuan numerik tinggi menyebabkan hasil belajar matematika tinggi, sedangkan kemampuan numerik rendah menyebabkan hasil belajar matematika rendah (Sudiasa, 2012:3). Hal yang sama juga diungkapkan oleh (Haryati, 2013:4) yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki bakat numerik tinggi akan memiliki semangat belajar yang lebih tinggi terhadap pelajaran matematika sehingga hasil belajar matematika siswa juga akan lebih baik. Demikian pula dengan siswa yang memiliki bakat numerik rendah, semang belajar terhadap pelajaran matematika juga rendah, sehingga hasil belajar matematika yang dicapai siswa juga akan lebih rendah. Penelitian untuk mengukur tingkat kemampuan numerik merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis untuk menjelaskan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan sempel penelitian menggunakan teknik purposiv sampling. Purposiv sampling merupakan jenis pengambilan sampel penelitian secara acak dengan kriteria yang sudah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan data pada penelitian dilakukan dengan metode tes dan wawancara pada subyek penelitian jika diperlukan. Metode tes yang dimaksud adalah subyek mengerjakan soal tes berupa essay sejumlah 4 butir soal. Jenis soal yang digunakan adalah soal dengan pemecahan masalah problem solving. Pada soal tes masing-masing butir soal mewakili satu aspek kemampuan numerik. Cara penilaian hasil penyelesaian soal tes untuk tiap soal adalah sistem skor sesuai dengan indikator penilaian problem solving. Subyek yang digunakan untuk penelitian sejumlah 3 orang dengan kriteria menjalani pendidikan kelas 8 sekolah menengah pertama. Setelah dianalisis terhadap hasil tes dan berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga subyek penelitian. Didapatkan bahwa ketiga subyek mendapat hasil yang berbeda pada tes kemampuan numerik. Subyek pertama (S1) memperoleh skor paling rendah dibandingkan dengan subyek kedua (S2) dan subyek ketiga (S3). S1 mendapatkan skor 10, S2 mendapatkan skor 16, dan S3 mendapatkan skor 14. Berdasarkan skor yang diperoleh, dapat dikelompokan tingkat kemampuan numerik ketiga subyek. Untuk S1 termasuk kedalam tingkat kemampuan numerik yang sedang, S3 tergolong memiliki kemampuan numerik baik, dan S2 memiliki kemampuan sangat baik 

Institution Info

Universitas Jember