Abstract :
Dalam latar belakang terdapat adanya masalah proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi pada tanggal 22
Oktober 2016 dengan guru IPA dan siswa kelas VII B SMP Negeri 13 Jember.
Hasil wawancara dan observasi dapat diketahui pada saat pengajar menjelaskan
materi di depan kelas siswa hanya duduk, tidak memperhatikan pelajaran, tidak
mendengarkan, tidur-tiduran, sibuk sendiri, dan tidak mencatat penjelasan guru,
sehingga pada saat guru memberikan tugas, siswa tersebut tidak bisa mengerjakan
dan menyalin pekerjaan temannya. Siswa juga ramai sendiri dan ada juga siswa yang mengganggu teman yang sedang belajar. Berdasarkan nilai ujian Ulangan Tengah Semester (UTS), siswa kelas VII B memiliki rata-rata nilai kelas terendah yaitu 61,42. Hal ini dapat dikatakan sebagai penyebab rendahnya motivasi dan hasil
belajar siswa. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui penerapan penerapan
pendekatan inkuiri terbimbing dengan model pembelajaran two stay two stray.
Penelitian penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model
pembelajaran two stay two stray bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa IPA Biologi pokok bahasan ekosistem siswa kelas VII B SMP
Negeri 13 Jember. Motivasi siswa diukur dengan pemberian angket ARIAS pada
pra siklus dan siklus II. Hasil yang diperoleh dihitung dengan menggunakan
rumus perhitungan motivasi ARIAS. Hasil belajar yang diukur adalah hasil
belajar ranah afektif dan kognitif. Hasil belajar ranah afektif diukur
menggunakan rubrik penilaian afektif. Hasil belajar kognitif diukur
menggunakan tes tulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Peningkatan hasil
belajar diketahui dengan membandingkan hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Analisis peningkatan motivasi ARIAS pra siklus ke siklus II terdapat 5
indikator yaitu assurance (kepercayaan diri), relevance (keterkaitan), interest (minat),
assessment (penilaian), dan satisfaction (kepuasan). Hasil peningkatan motivasi
ARIAS dapat dilihat dari hasil pra siklus ke siklus II yang menunjukkan bahwa
terdapat kenaikan nilai ketuntasan dari pra siklus ke siklus II. Hal ini dilihat dari nilai
akhir dari motivasi ARIAS yaitu, pada indikator assurance (kepercayaan diri)
memperoleh nilai sebesar 85,14. Pada indikator relevance (keterkaitan) memperoleh
nilai sebesar 82,46. Pada indikatpr interest (minat) memperoleh nilai sebesar 88.
Pada indikator assessment (penilaian) memperoleh nilai sebesar 84,32. Pada
indikator satisfaction (kepuasan) memperoleh nilai sebesar 89,5. Rata-rata
keseluruhan peningkatan motivasi ARIAS pra siklus ke siklus II sebesar 85,89.
Dengan demikian nilai tersebut dapat dikatakan telah memenuhi ketuntasan di atas
nilai KKM yaitu 75, dengan kategori baik.
Analisis hasil belajar kognitif siswa dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus
I ke siklus II mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus
hanya 3 siswa atau sebesar 9,67% dengan rata-rata kelas 61,42, pada siklus I terdapat 12 siswa atau sebesar 40% dengan rata-rata kelas 65,46, pada siklus II terdapat 25 siswa atau sebesar 80,65 % dengan rata-rata kelas 78,12. Persentase peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar 30,3%, dari siklus I ke siklus II persentase peningkatan sebesar 40,65%, dan dari pra siklus ke siklus II sebesar 70,98%. Ketercapaian ketuntasan belajar di siklus II telah memenuhi KKM yaitu telah mencapai nilai ≥75, dimana nilai 75 merupakan kriteria ketuntasan minimum (KKM) di SMP Negeri 13 Jember.
Analisis hasil belajar afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.
Pada siklus I rata-ratanya sebesar 56,25 poin, sedangkan pada siklus II sebesar 80,62 poin. Terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar aspek afektif dari siklus I ke siklus II sebesar 24,12 poin. Hasil belajar afektif siswa tiap indikator dari siklus I ke siklus II diperoleh 23 poin indikator disiplin, 25 poin indikator tanggung jawab, 27,5 poin indikator kerja sama, 21poin indikator aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat.