DETAIL DOCUMENT
Deskripsi Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI-IPS Di SMA Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Gorontalo
Author
YOLANDA C. NUSI (STUDENT ID : 111409047)
Dra. TUTI WANTU, M.Pd, Kons (LECTURER ID : 0016036105)
Dra. MARDIA BIN SMITH, S.Pd, M.Si (LECTURER ID : 0005125908)
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2013-09-10 00:00:00 
Abstract :
ABSTRAK Yolanda C. Nusi. Nim: 111409047 “Deskripsi Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI-IPS Di SMA Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo” Skiripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Tuti Wantu M.Pd Kons dan pembimbing II Dra Mardia Bin Smith,S.Pd, M.Si. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai oleh siswa tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar yang di alami oleh siswa di SMA Negeri 1 Bongomeme. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk memperoleh gambaran kesulitan belajar yang dialami oleh siswa di SMA Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan guru sebagai sumber (utama), serta siswa sebagai (sumber pendukung). Observasi dan dokumentasi sebagai pendukung dalam melangkapi data yang ada dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut: 1) menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata sesuai dengan standar yang telah ditentukan pihak sekolah. 2) hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Misalnya ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah. 3) lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan. 4) menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya. 5) menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya. 6) menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti: pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya. Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan bagi peneliti dan guru, untuk mengatasi kesuitan belajar siswa. Kata Kunci: Kesulitan Belajar Siswa  
Institution Info

Universitas Negeri Gorontalo