DETAIL DOCUMENT
OPTIMALISASI SOLUSI INTERAKTIF PENYEMBUHAN ISLAMI BERDASARKAN DIAGNOSA TIGA INDERA DENGAN STRATEGI FORWARD CHAINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
ITA FITRIATI (STUDENT ID : P2700211006)
Subject
TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering 
Datestamp
2021-11-10 06:20:42 
Abstract :
ABSTRAK ITA FITRIATI. Optimalisasi Solusi Interaktif Penyembuhan Islami Berdasarkan Diagnosa Tiga Indera dengan Strategi Forward Chaining Menggunakan Algoritma Fuzzy (dibimbing oleh Dr.Ir. Rhiza S. Sadjad, MSEE dan Dr.Ir. Andani Achmad, MT). Berbagai macam metode penyembuhan Islami kini sudah banyak diminati, diantaranya adalah metode bekam dan pemberian obat herbal. Metode ini dipilih karena obat herbal dinilai mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit tampa menimbulakn efek samping seperti yang ditimbulkan oleh obat medis lainnya. Sedangkan metode bekam adalah metode yang mampu mengatasi segala jenis penyakit baik penyakit ringan maupun penyakit berat (penyakit dalam). Sistem pakar merupakan sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia yang ditangkap komputer untuk memecahkan suatu masalah yang biasanya membutuhkan keahlian manusia. Aplikasi ini menggunakan menggabungkan dua metode antara Forward Chaining dan Metode Metode Fuzzy. Metode Forward Chaining digunakan untuk menentukan rule berdasarkan gejala kasus, sedangkan metode Fuzzy dipilih karena kemampuan fuzzy yang memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat sehingga mampu mengetahui cara memetakan permasalahan yang ambigu. Hasil uji konsultasi dari sistem ini mampu menampilkan nama jenis penyakit sebagai nilai hasil dari pemecahan masalah, serta mampu memberikan solusi penyembuhan dari tiap-tiap penyakit. Pada kasus yang diujikan pada satu orang pasien dengan memasukkan 7 gejala menunjukan bahwa terdapat satu penyakit yang memiliki nilai kemungkinan paling tinggi yaitu penyakit Jantung dengan 47,54%. Pengujian aplikasi yang dilakukan oleh dua dokter pada 10 orang pasien didapatkan bahwa watu pemeriksaan dapat dipercepat dengan rata-rata selisih waktu 82.22%. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin