DETAIL DOCUMENT
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENGHENTIAN ALAT KONTRASEPSI DI INDONESIA (ANALISIS SURVEI KINERJA DAN AKUNTABILITAS PROGRAM KKBPK TAHUN 2019)
Total View This Week10
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
SUPRI, MUSDALIFAH
Subject
Q Science (General) 
Datestamp
2021-11-16 02:14:06 
Abstract :
MUSDALIFAH SUPRI . “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENGHENTIAN ALAT KONTRASEPSI DI INDONESIA (ANALISIS SURVEI KINERJA DAN AKUNTABILITAS PROGRAM KKBPK TAHUN 2019)” Salah satu indikator keberhasilan pelayanan keluarga berencana (KB) adalah persentase ketidakberlangsungan penghentian alat kontrasepsi. Penghentian alat kontrasepsi adalah kejadian berhentinya menjadi akseptor pada pasangan usia subur (PUS) yang sebelumnya menjadi akseptor KB. Jika angka penghentian kontrasepsi meningkat maka akan berakibat pada peningkatan jumlah penduduk dikarenakan banyak kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor umur, paritas, biaya, pengetahuan, asuransi kesehatan dengan kejadian penghentian alat kontrasepsi di Indonesia (analisis survei kinerja dn akuntabilitas program KKBPK tahun 2019) Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder SKAP tahun 2019. Sampel pada penelitian adalah pasangan usia subur (PUS) dengan status menikah berusia antara 15 sampai dengan 49 tahun yang menjadi responden dalam survei kinerja dan akuntabilitas program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (SKAP) tahun 2019 berjumlah 45.765 orang dengan kasus drop out sebanyak 1,721. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat yaitu uji Chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara umur (p=0,000), paritas (p=0,000), biaya (p=0,000), asuransi kesehatan (p=0,000), dengan kejadian penghentian alat kontrasepsi sedangkan pengetahuan (p=0,087) tidak memiliki hubungan dengan kejadian penghentian alat kontrasepsi. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi petugas KB untuk meningkatkan pemberian penyuluhan kepada akseptor mengenai dampak dari penghentian alat kontrasepsi dan memberikan pemahaman terkait jenis kontrasepsi yang dapat digunakan jika mengalami masalah kesehatan saat penggunaan alat kontrasepsi agar dapat mencegah terjadinya penghentian alat kontrasepsi serta diharapkan kepada PUS untuk lebih meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Kata Kunci : Drop Out, PUS, Kontrasepsi, SKAP 
Institution Info

Universitas Hasanuddin