DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIRU KECAMATAN SERAM BARAT KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
AKYUWEN, ALBERD
Dr. Syamsuar, SKM.,M.Kes., M.Sc.PH (LECTURER ID : 0011097902)
Ruslan, SKM.,MPH. (LECTURER ID : 0016067605)
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
Datestamp
2021-11-17 03:12:35 
Abstract :
RINGKASAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN SKRIPSI, MEI 2012 ALBERD AKYUWEN ?HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIRU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT? ( + Halamaan + Tabel + Lampiran) Menurut Hendrick Blum, status kesehatan masyarakat merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor hereditas (bawaan) sejak lahir. Lingkugan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan terhadap kejadian TB paru di Kabupaten Seram Barat. Kabupaten Seram, khususnya Puskesmas mencatat tahun 2011 jumlah penderita TB paru dari bulan Januari sampai Desember jumlah suspek TB paru sebanyak 3.141 dengan BTA positf sebanyak 48 orang sedang dalam masa pengobatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasinya adalah semua pasien yang berkunjung di puskesmas Piru baik positif maupun negatif. Sampel penelitian ini adalah penderita TB paru baik positif dan negatif. Cara pengambilan sampel menggunakan Exhaustive Sampling dengan besar sampel 149. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 variabel yang diteliti dimana rumah yang padat memiliki hubungan terhadap kejadian TB paru (p= 0.027), Kelembaban tidak memiliki hubungann dengan kejadian TB paru (p= 0.370), Pencahayaan rumah tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB paru (p= 0.127 ),Ventilasi rumah tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB paru (p= 0.260) dan Jenis Lantai rumah tidak memiliki hubungan terhadap kejadian Tuberkulosis paru (p=0.945). Penelitian ini menyarankan perlunya penyuluhan tentang rumah sehat terutama syarat ventilasi yang memenuhi syarat, kepadatan, kelembaban, jenis lantai serrta pencahayaan yang baik untuk setiap rumah. Keluarga penderita TB paru harus diberikan pemahaman bahwa keluarganya yang menderita TB paru harus selalu diusahakan berada pada tempat yang memiliki ventilasi udara yang cukup dan pencahayaan yang baik guna mengurangi risiko terjadinya keparahan penyakit TB paru yang dapat berujung kematian atau lamanya proses pengobatan. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin