Abstract :
Latar Belakang: Protein-Energy Wasting (PEW) sering terjadi pada pasien dengan end-stage renal disease (ESRD). Nilai subjective global assessment (SGA) sebagai penilaian gizi PEW pada pasien ERSD bergantung pada kapasitas prediksi mortalitasnya. Kami melakukan studi observasional untuk membandingkan penilaian status gizi pada pasien hemodialisis (HD) menggunakan SGA dan massa lemak.
Metodologi: Penelitian ini merupakan uji potong lintang yang dilakukan di unit HD RSUD Wahidin Sudirohusodo Makassar. Tercakup 80 subjek yang dipilih secara consecutive sampling. Status gizi dinilai menggunakan SGA dan pengukuran massa lemak diukur dengan Bio Impedance Analyzer (BIA). Hasil penelitian berupa uji statistik dengan uji statistik Paired-t, McNemar, dan Chi Square.
Hasil: Pada penelitian ini PEW hadir berdasarkan SGA Kelas B pada 24 mata pelajaran (30%) dan Kelas C pada 6 mata pelajaran (7,5%). Berdasarkan massa lemak PEW ditemukan di bawah lemak pada 30 subjek (37%). PEW berdasarkan SGA kelas B dan C lebih tinggi pada subjek dengan durasi HD ? 6 bulan sebanyak 15 subjek (50,0%) sedangkan pada subjek dengan durasi HD> 6 bulan sebanyak 15 subjek (30,0%) (p = 0,004). Berdasarkan massa lemak di bawah lemak subjek dengan durasi HD ? 6 bulan sebanyak 15 subjek (50,0%), sedangkan pada durasi HD> 6 bulan terdapat 15 subjek (30,0%) (p = 0,069). Massa lemak sesuai dengan SGA, di mana massa lemak rata-rata tertinggi di SGA kelas A (30,65), kelas B (19,8) dan terendah di kelas C (18,05) (p <0,001).
Kesimpulan: SGA dapat digunakan untuk menilai status gizi pada pasien HD, karena memiliki kesesuaian dengan massa lemak.
Kata Kunci: protein-energy wasting, subjective global assessment, fat mass, hemodialisis.