DETAIL DOCUMENT
Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Kota Makassar Tahun 2021
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
Stella Fresky Wisdayanti Batara (STUDENT ID : K011171806)
Ansariadi, SKM., M.Sc.PH.,Ph.D Ansariadi, SKM., M.Sc.PH.,Ph.D (LECTURER ID : 0009017201)
Andi Selvi Yusnitasari, SKM., M.Kes (LECTURER ID : 0923019003)
Subject
RA Public aspects of medicine 
Datestamp
2022-02-07 05:30:07 
Abstract :
Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu masalah kesehatan pada masyarakat karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi, penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh penyempitan arteri koroner, menurut Riskesdas Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 prevalensi penyakit jantung yang didiagnosis dokter atau memiliki gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 3,57%, kemudian menurun pada kelompok umur ? 75 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian PJK di RSUD Kota Makassar Desain studi menggunakan case control. Penelitian berlangsung pada bulan September ? November 2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 124 pasien dimana sampel kasus sebanyak 31 responden dan sampel kontrol sebanyak 93 responden dengan perbandingan 1:3. Teknik yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Odd Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga (OR=0.912; 95% CI: 0.395-2.107), jenis kelamin (OR=0.792; 95% CI:0,341-1,837.), obesitas (OR=0.823; 95% CI: 0.298-2,271), merokok (OR = 0,708; CI 95%: 0,313-1599), merupakan faktor protektif yang secara statistik tidak signifikan terhadap kejadian penyakit jantung koroner, sedangkan aktivitas fisik (OR = 0,166; CI 95%: 0,068-0,401) merupakan faktor protektif yang secara statistik signifikan terhadap PJK, kemudian hipertensi (OR = 1,295; CI 95 %:0,536-3,128) merupakan faktor risiko yang tidak bermakna secara statistik terhadap kejadian penyakit jantung koroner. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat untuk membantu keseimbangan kondisi tubuh. Terutama yang menderita hipertensi harus melakukan pengecekan kesehatan yang rutin di rumah sakit dan rajin meminum obat sesuai dengan anjuran dokter. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin