DETAIL DOCUMENT
ANALISIS KADAR ANTIBODI SPIKE-RECEPTOR BINDING DOMAIN PADA PENERIMA VAKSIN INACTIVATED VIRUS SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME CORONAVIRUS-2
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
Hutapea, Ratna Delima
Subject
R Medicine (General) 
Datestamp
2022-03-08 05:43:22 
Abstract :
Analisis Kadar Antibodi Spike-Receptor Binding Domain Pada Penerima Vaksin Inactivated Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (dibimbing oleh Rachmawati A Muhiddin dan Nursin Abd Kadir) Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) telah menyebabkan krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organisation (WHO) pada 11 Maret 2020. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap SARS-CoV-2 (herd immunity) agar dapat menurunkan angka insiden penyakit. Vaksin diharapkan mampu untuk merangsang sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang berefek pada clearance dari virus. Penelitian dengan desain kohort prospektif ini melakukan pemeriksaan kadar antibodi S-RBD SARS CoV-2 kuantitatif pada penerima vaksinasi (vaksin Sinovac) dengan interval dosis penyuntikan 14 hari. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 32 sampel yang terdiri dari 15 sampel tanpa riwayat terkonfirmasi dan 17 sampel dengan riwayat terkonfirmasi COVID-19. Antibodi S-RBD SARS-CoV-2 kuantitatif diperiksakan menggunakan metode ECLIA dengan alat Cobas e411 pada hari 0, hari ke 14 dan hari ke 28 pasca vaksinasi. Data dianalisis secara statistik dengan uji Kolmogorov Smirnov, Man Whitney dan Chi Square. Hasil penelitian diperoleh tedapat peningkatan kadar antibodi S-RBD SARS CoV-2 sesudah vaksinasi pada kedua kelompok. Rerata kadar antibodi S-RBD SARS-CoV-2 lebih tinggi pada subjek dengan riwayat terkonfirmasi COVID-19 dibandingkan subjek tanpa riwayat terkonfirmasi COVID-19 dengan nilai p ? 0,05. Partikel virus pada vaksin dapat memicu respon imun humoral maupun seluler, respon imun humoral ditandai dengan munculnya antibodi yang memiliki efek neutralisasi maupun non neutralisasi terhadap virus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin Sinovac menginduksi produksi antibodi spesifik S-RBD pasca imunisasi. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin