Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan literasi media sosial masyarakat pendatang sebagai sarana eksistensi diri dan kelompoknya. Dan akan melihat bagaimana bentuk interaksi yang terjadi antar warga pendatang dan warga pribumi di media sosial, untuk mewujudkan integrasi sosial.
Provinsi Papua, khususnya Wilayah Pegunungan Tengah Papua, terus bertumbuh dan membuka diri dengan dunia luar. Komunikasi yang terjadi juga mengikuti trend perkembangan teknologi. Tidak hanya melalui tatap muka langsung, tetapi juga komunikasi yang termediasi dengan sosial media. Oleh karena itu penting untuk meneliti fenomena tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah penelitian terhadap teks dengan memakai Analisis Wacana Kritis versi Teun A. Van Dijk. Di mana terdapat tiga aspek utama yang akan diteliti yaitu struktur wacana, kognisi sosial dan analisis sosial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa warga pendatang telah mampu menggunakan sosial media dalam rangka mengaktualisasikan diri dan kelompoknya. Hal itu bisa dilihat dari analisis teks yang menunjukkan intensitas warga pendatang dalam mengunggah informasi. Dan interaksi yang terjadi antara warga pendatang dan warga pribumi di media sosial, mampu mewujudkan integrasi sosial dalam beberapa aspek seperti budaya, pendidikan, ekonomi, profesi, politik dan sosial. Ditunjukkan dari tema yang bervariasi dalam percakapan warga pendatang dan warga pribumi di WhatsApp.