DETAIL DOCUMENT
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KONVERSI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA MAKASSAR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
SAFIRA AR RAHMAH RAMADANI SUDARMAN (STUDENT ID : K11116803)
Dr. Ida Leida Maria, SKM., MKM.,M.Sc.PH (LECTURER ID : 0026026804)
Ansariadi, SKM.,M.Sc.PH.Ph.D Ansariadi, SKM.,M.Sc.PH.Ph.D (LECTURER ID : 0009017201)
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
Datestamp
2021-03-01 07:49:19 
Abstract :
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan salah satu penyakit dari 10 penyebab kematian di dunia. Konversi BTA pada akhir pengobatan fase intensif merupakan salah satu indicator untuk melihat kemajuan pengobatan TB. Angka konversi di kota Makassar pada tahun 2019 mencapai 74% dari standar yang ditetapkan oleh Kemenkes yaitu 80%. Konversi yang masih rendah dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan keberhasilan pencapaian program pengendalian dan pemberantasan TB, hal ini disebabkan pasien TB Paru BTA positif yang mengalami kegagalan konversi, berisiko untuk menularkan kuman TB Paru BTA positif kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian konversi BTA penderita Tuberkulosis paru di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional. Sample dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling, yakni sebanyak 102 responden. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara telepon dengan menggunakan kuesioner kepada responden, kemudian diolah menggunakan analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan (p=0,000), pengawas minum obat (p=0,000), peran petugas kesehatan (p=0,009) dan penyakit penyerta (p=0,001) dengan kejadian konversi. Sedangkan umur (p=0,065), jenis kelamin (p=0,064), pendapatan (p=1,000), jarak fasilitas pelayanan kesehatan (p=0,065) dan status gizi (asupan energy p=0,886, asupan protein p=1,000, asupan lemak p=0,829 dan asupan karbohidrat p=0,931) merupakan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian konversi. Disarankan bagi puskesmas dan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang program pengobatan dan pengendalian Tuberkulosis ke penderita dan keluarganya secara rutin agar penderita TB lebih termotivasi untuk menjalankan dan menuntaskan pengobatan mereka 
Institution Info

Universitas Hasanuddin