DETAIL DOCUMENT
Hubungan Faktor Perilaku Dan Karakteriristik Penderita Dengan Kejadian Konversi Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Kota Makassar
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
ADELFIMA ADELFIMA MARWAH HAMZAH (STUDENT ID : K111 16 806)
Dr. Ida Leida Maria, SKM., MKM.,M.Sc.PH (LECTURER ID : 0026026804)
Ansariadi, SKM.,M.Sc.PH.Ph.D Ansariadi, SKM.,M.Sc.PH.Ph.D (LECTURER ID : 0009017201)
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
Datestamp
2021-03-01 07:50:01 
Abstract :
Tuberkulosis menjadi keadaan darurat kesehatan masyarakat secara global selama 25 tahun terakhir dan merupakan salah satu penyakit menular terbesar yang menjadi masalah penting kesehatan masyarakat di Indonesia, untuk menurunkan kejadian prevalensi setidaknya 50% dari setiap kasus tiap tahunnya dan juga tercapainya dunia tanpa TB maka diperlukan indikator penilaian keberhasilan pengobatan menggunakan angka konversi minimal 80% keberhasilan. Pencapaian kejadian konversi termasuk salah satu indikator yang sangat mempengaruhi dengan tingkat keberhasilan pengobatan dan kesembuhan TB sehingga perlu untuk selalu dipantau, dan juga faktor perilaku dan karakteristik penderita yang termasuk menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian pencapaian kejadian konversi itu sendiri, sehingga bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor perilaku dan karakteristik penderita yang berhubungan dengan kejadian konversi pada penderita Tuberkulosis di Kota Makassar. Menggunakan desain Observasional Analitik dengan besar sampel 102 orang menggunakan teknik total sampling yang dilaksanakan di Puskesmas Kaluku Bodoa dan Jumpandang, Makassar. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan crosstab dengan uji coba chi-square Hasil penelitian menunjukkan dari 102 sampel didapatkan 61,8% hasil konversi dan 38,2% tidak dikonversi. Berdasarkan uji chi-square untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara perilaku dan karakteristik responden dengan kejadian konversi diperoleh p-value 0,065 (umur), 0,664 (jenis kelamin), 0,000 (tingkat pendidikan), 0,585 (status pekerjaan), 0.000 (merokok), 0.000 (keteraturan minum obat) 0.000 (pola makan), 0.000 (pengetahuan). Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian konversi adalah tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, keteraturan minum obat, pola makan, dan pengetahuan. Sedangkan yang tidak memiliki hubungan signifikan adalah umur, jenis kelamin, dan status pekerjaan. Serta penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan sampel yang lebih banyak dan juga disarankan untuk menggunakan metode penelitian lainnya. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin