DETAIL DOCUMENT
DETEKSI DINI PENYAKIT PENTING ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) DENGAN PENDEKATAN MOLEKULER = EARLY DETECTION OF SIGNIFICANT DISEASES OF SILKWORM (Bombyx mori L.) WITH A MOLECULAR APPROACH
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
IKRAENI SAFITRI (STUDENT ID : M012191012)
Dr. Ir. Sitti Nuraeni, MP. (LECTURER ID : 0010046805)
Dr. Siti Halimah Larekeng, S.P., M.P (LECTURER ID : 0909028201)
Subject
SD Forestry 
Datestamp
2021-09-15 01:26:57 
Abstract :
IKRAENI SAFITRI. Deteksi Dini Penyakit Penting Ulat Sutera (Bombyx mori L.) dengan Pendekatan Molekuler (dibimbing oleh Sitti Nuraeni dan Siti Halimah Larekeng). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit pebrin dan virus pada ulat sutera dengan menggunakan pendekatan molekuler berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. Sampel ulat sutera yang diamati yakni telur dan larva. Sampel telur diperoleh dari Perum Perhutani Kabupaten Soppeng (Galur C3010), Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Bili-Bili Kabupaten Gowa telur indukan, hibrida F1 (Galur S01, S02, S03) dan Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bogor (Galur PS01). Sedangkan, sampel larva diperoleh dari pemeliharaan petani di Kabupaten Soppeng, Wajo dan Laboratorium Perlindungan dan Serangga Hutan. Ekstraksi DNA untuk deteksi patogen BmNPV dan N. bombycis yakni menggunakan KIT ekstraksi DNA DNeasy dari Qiagen. Analisis PCR untuk identidikasi patogen BmNPV didasarkan pada gen polihedrin (polh) dengan dua primer yaitu Polhefor (F) dan Polherev (R), sedangkan deteksi N. bombycis menggunakan primer NBEF 35 (F) dan NBEF 957 (R). Analisis data produk PCR dengan melihat hasil pembacaan dari gel agarose yang dilepaskan dari bak/tank elektroforesis yang di tempatkan di bawah sinar Ultra Violet Transillug. Hasil penelitian menunjukkan patogen target terdeteksi pada optimasi suhu annealing untuk primer Polh yaitu 54,7oC pada 150 bp, sedangkan primer Nb (NBEF 35F dan NBEF 957R) yaitu 53,1oC pada 50 bp. Hasil amplifikasi pada fase telur negatif patogen BmNPV dan positif pebrin pada Galur S02, S03. BmNPV terdeteksi pada fase larva instar 5 Galur PS01 pemeliharaan Makassar dan Kab. Soppeng. Pebrin terdeteksi pada larva semua Galur kecuali PS01 pemeliharaan Kab. Wajo. Penelitian ini memberikan informasi bagi para pemangku kepentingan agar intervensi deteksi menggunakan Teknik molekuler harus dilakukan sehingga keberhasilan pemeliharaan ulat sutera lebih baik. 
Institution Info

Universitas Hasanuddin