Abstract :
Vulnus morsum adalah luka akibat gigitan seekor hewan yang biasanya disertai nyeri dan rasa sakit dan kemungkinan timbulnya tanda - tanda infeksi. Infeksi luka, baik yang berasal dari endogen atau eksogen, biasanya terjadi akibat bakteri dan kadang-kadang disebabkan oleh mikobakteri atau jamur. Staphylococcus aureus adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada kulit yang mengalami luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan lanjutan, diagnosis, dan terapi dari infeksi bakteri pada Vulnus morsum kucing domestik di Klinik Hewan Pendidikan Universitas Hasanuddin. Hasil penelitian ini adalah pemeriksaan lanjutan yang dilakukan berupa pemeriksaan fisik, kultur bakteri pada media umum NA, pewarnaan Gram dan pengamatan morfologi bakteri di bawah mikroskop, kultur bakteri pada media spesifik MSA, dan uji katalase untuk mengidentifikasi bakteri spesifik yang tumbuh pada sampel nanah akibat Vulnus morsum pada daerah radius ulna, sedangkan hasil diagnosis adalah Vulnus morsum Felis disertai dengan infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Penanganan awal yakni dengan membersihkan luka, lalu dengan pemberian salep anti radang (Betamethasone), dan pemberian obat oral (kapsul) dengan campuran antibiotik (Clindamycin 50 mg) disertai dengan obat NSAID (Meloxicam 20 mg), 2 kali sehari 1 kapsul selama 5 hari.