Stres Kerja Pada Pemandu Lalu Lintas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Hasanuddin
Author
Panggeleng, Andi Mifta Farid
Subject
RA Public aspects of medicine
Datestamp
2024-11-06 04:35:24
Abstract :
Stres kerja merupakan gangguan fisik dan emosional sebagai akibat ketidaksesuaian antara kapabilitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja yang berasal dari lingkungan perkerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, shift kerja, dan beban kerja pada stres kerja dan memastikan faktor yang paling berpengaruh pada stres kerja Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 65 ATC dari 184 total ATC di Makassar. Pengumpulan data responden menggunakan kuesioner stres kerja dan Nasa-TLX. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan stress kerja adalah shift kerja ( P-value = 0,001), dan beban kerja (P-value = 0,000). Setelah analisis lanjut diketahui bahwa beban kerja dan shift kerja merupakan faktor ang berpengaruh terhadap stres kerja ATC. Kepada para ATC drekomendasikan agar melakukan relaksasi otot progresif agar dapat meminimalisir terjadinya stres kerja pada ATC.
Stres kerja merupakan gangguan fisik dan emosional sebagai akibat ketidaksesuaian antara kapabilitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja yang berasal dari lingkungan perkerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, shift kerja, dan beban kerja pada stres kerja dan memastikan faktor yang paling berpengaruh pada stres kerja Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 65 ATC dari 184 total ATC di Makassar. Pengumpulan data responden menggunakan kuesioner stres kerja dan Nasa-TLX. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan stress kerja adalah shift kerja ( P-value = 0,001), dan beban kerja (P-value = 0,000). Setelah analisis lanjut diketahui bahwa beban kerja dan shift kerja merupakan faktor ang berpengaruh terhadap stres kerja ATC. Kepada para ATC drekomendasikan agar melakukan relaksasi otot progresif agar dapat meminimalisir terjadinya stres kerja pada ATC.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
