DETAIL DOCUMENT
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK EFISIENSI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MAUBEL BINTANG JEPARA KOTA BENGKULU
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Hutauruk, Petra
Trisna , Murni
Subject
H Social Sciences (General) 
Datestamp
2014-12-11 11:30:47 
Abstract :
Penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Maubel Bintang Jepara di Kota Bengkulu, dengan permasalahan yang diteliti yaitu bagaimana melakukan pengendalian persediaan bahan baku dalam usaha efisien operasional produksi. Dengan tujuan yang dilakukan adalah untuk menentukan pembelian yang ekonomis (Economic Order Quantity), Persediaan Pengaman (Safety Stock), dan untuk menentukan titik pemesanan kembali (Re Order Point). Data yang digunakan adalah data perusahaan pada periode Januari ? Juli 2014 yang bersumber dari dokumentasi perusahaan Maubel Bintang Jepara. Pada penelitian ini mengambil 3 sampel sabagai bahan penelitian yaitu, kayu bawang dengan ukuran 2x25, kayu bawang ukuran 3x25, dan kayu bawang ukuran 4x25, karena dari berbagai ukuran kayu yang digunakan dalam proses produksi perusahaan Maubel Bintang Jepara, kayu pada ukuran tersebutlah yang mengalami permasalahan dalam pengendalian persediaan bahan baku. Dari hasil penelitian diketahui bahwa selama periode Januari-Juli 2014 perusahaan melakukan pemesanan bahan baku kayu ukuran 2x25 sebesar 33 keping, kayu ukuran 3x25 adalah 65 keping dan kayu ukuran 4x25 adalah 9 keping dengan frekuensi pemesanan sebanyak 7 kali pesan atau 1x dalam sebulan, sehingga total biaya pengadaan bahan baku untuk masing-masing ukuran kayu yaitu, pada kayu ukuran 2x25 adalah Rp 1.633.710,- kayu ukuran 3x25 adalah 1.674.000,- dan kayu ukuran 4x25 adalah 1.604.800,-. Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa tingkat pemesanan bahan baku kayu ukuran 2x25 adalah sebesar 195 keping, kayu ukuran 3x25 adalah 282 keping, dan kayu ukuran 4x25 adalah 50 keping dengan frekuensi pemesanan masing-masing sebanyak 2 kali pesan dan pada kayu ukuran 4x25 sebanyak 1 kali pemesanan, sehingga jumlah total biaya pengadaan bahan baku untuk masingmasing kayu ukuran 2x25 adalah Rp 589.242,- kayu ukuran 3x25 adalah 730.000,- dan kayu ukuran 4x25 adalah 290.850,-. Dari hasil analisis tersebut, maka perusahaan Maubel Bintang Jepara belum melaksanakan pengendalian persediaan bahan baku dengan efisien, karena perusahaan masih bisa meminimalkan total biaya persediaan bahan baku pada kayu ukuran 2x25 sebesar Rp 1.044.468,- pada kayu ukuran 3x25 sebesar Rp 944.000,- dan kayu ukuran 4x25 adalah sebesar Rp 1.313.950,- setelah menggunakan metode EOQ. Setelah dilakukan analisis, maka juga diketahui jumlah persediaan pengaman (SS) pada kayu ukuran 2x25 adalah 3 keping, kayu ukuran 3x25 adalah 5 keping, dan kayu ukuran 4x25 adalah 4 keping. Dan titik pemesanan kembali (Reorder Point) dilakukan apabila bahan baku tersisa digudang pada kayu ukuran 2x25 adalah 6,5 keping, kayu ukuran 3x25 adalah 12 keping, dan kayu ukuran 4x25 adalah 5 keping.  
Institution Info

Universitas Bengkulu