DETAIL DOCUMENT
PERAN SAYAP PARTAI DALAM MENENTUKAN EKSISTENSI PARTAI POLITIK (STUDI DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BENGKULU)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Fathoni , Anton
Jarto , Tarigan
Budiyono , Budiyono
Subject
JA Political science (General) 
Datestamp
2014-12-17 08:25:39 
Abstract :
Penelitian ini berjudul ?Peran Sayap Partai Dalam Menentukan eksistensi Partai Politik (studi DPD PAN Kota Bengkulu) tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari sayap partai tersebut yaitu BM PAN (Barisan Muda Penegak Manant Nasional ) dalam meningkatkan Eksistensi Partai Amanat Nasional . Untuk mengetahui potensi apa saja yang dilakukan didalam mengembangkan dan meningkatkan komunitas sesuai dengan karakteristik pemuda. Untuk mengetahui faktor penghambat apa saja didalam menentukan eksistensi partai politik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Maka dari itu peneliti menetapkan 9 orang informan dari pengurus inti DPD PAN kemudian Dari Pengurus BM Pan serta 3 orang simpatisan BM PAN Kota Bengkuluan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari aspek Peran Sayap Partai yaitu untuk meningkatkan eksistensi nya ada 4 faktor yang dilakukan, adanya faktor edukasi, mediasi, agregasi dan kontrol. Maka secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja dari sayap partai tersebut telah memadai sesuai dengan AD/ART BM PAN tersebut. Walaupun tetap perlu adanya perbaikan dan peningkatan pada aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur untuk menciptakan eksistensi partai tersebut. Hasil penelitian ini adalah hasil fungsi edukasi atau pendidikan politik yang kurang diterapkan tetapi hanya dilaksanakan menjelang pemilihan umum, begitu juga dengan fungsi mediasi karena masih banyak kendala yang dihadapi antara lain kurangnya partisipasi masyarakat. Adanya fungsi agregasi yang belum dilaksanakan kesegala bidang, namun hanya dilakukan dalam bentuk kegiatan sosial. Ditambah lagi dengan fungsi kontrol hanya dilakukan dalam bentuk pemberian pemikiran atau pendapat saja. Kurang nya action dari sayap partai tersebut untuk menjalankan fungsi kontrol yang sebenarnya, baik itu menjalani fungsi kontrol intern dan ekstern.  
Institution Info

Universitas Bengkulu