DETAIL DOCUMENT
EFEKTIVITAS PROGRAM PENYULUHAN PELESTARIAN HUTAN BAGI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN LINDUNG (STUDI : HUTAN LINDUNG RIMBO PENGADANG REGISTER 73 KABUPATEN LEBONG)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Efri, Efri
Achmad , Aminudin
Mirza , Yasben
Subject
JA Political science (General) 
Datestamp
2014-12-17 09:21:23 
Abstract :
Penyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang diinginkan (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara teratur dan terarah, tidak mungkin dilaksanakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan dan menerapkan, sehingga masyarakat tani hutan tersebut dapat menolong dirinya sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran , tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah prilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya. Hutan yang kritis di Lebong meliputi hutan lindung 20.777,40 ha mengalami kerusakan seluas 10.568,44 ha, hutan cagar alam dari 3.022 ha mengalami kerusakan hutan seluas 2.568,83 ha, taman nasional kerinci sebelat (TNKS) 111.035 ha mengalami kerusakan hutan seluas 23.238,56 ha. Dari uraian tersebut, luas hutan negara mengalami kerusakan seluas 36.378,83 ha (27%). Dalam hal ini, diperlukan pelaksanaan program penyuluhan hutan lindung di Kabupaten Lebong dengan baik sehingga masyarakat memahami arti penting hutan lindung. Penelitian menggunakan metode Deskriptif kualitatif. Adapun fokus penelitian yang diteliti yaitu : 1. kemampuan SDM penyuluhan Kehutanan, 2. Metode dan Materi Penyuluhan Kehutanan, 3. Sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan. Teknik pemilihan informan yang dilakukan menggunakan Teknik Purposive sampling dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program penyuluhan pelestarian hutan belum maksimal. Hal ini ditandai dengan pengembangan SDM penyuluhan kehutanan yang masih kurang maksimal, metode penyuluhan yang dilakukan belum baik sehingga masyarakat belum memahami materi yang diberikan oleh penyuluh dan sarana-prasarana yang digunakan dalam penyuluhan masih minim serta belum sesuai dengan teknologi yang berkembang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM dalam melakukan penyuluhan, Minimnya Pengetahuan tentang hutan, kurangnya minat masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan, penyampaian materi yang kurang efektif serta terbatasnya sarana-prasarana yang digunakan dalam penyuluhan.  
Institution Info

Universitas Bengkulu