DETAIL DOCUMENT
INTERAKSI ANAK DENGAN ORANG TUA YANG BERCERAI (STUDI KASUS DI KELURAHAN PADANG NANGKA SINGARAN PATI KOTA BENGKULU)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Winata, Dina Pandu
Sri , Hartati
Syamsul , Huda
Subject
JA Political science (General) 
Datestamp
2014-12-24 11:33:47 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik bentuk-bentuk interaksi anak dengan orang tua yang bercerai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif mulai dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik penggalian informasi menggunakan observasi dan wawancara. Sebagai alat analisis digunakan teori Fungsionalisme Struktural untuk menganalisis permasalahan dan hasil temuan di lokasi penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bentuk-bentuk interaksi anak dengan orang tua yang bercerai adalah kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung dilakukan dengan hadirnya bapak menemuinya anaknya atau anak menemui bapaknya. Pertemuan tersebut dapat berlangsung di rumah ibunya, di rumah bapaknya atau jalan-jalan di tempat-tempat pariwisata, mall atau di rumah keluarga dekat. Dalam pertemuan tersebut mereka berbincang-bincang tentang segala sesuatu yang dapat mengakrabkan mereka, menasehati dan memberi nilai-nilai yang diyakini menjadi tuntunan dan diskusi tentang kebutuhan-kebutuhan anak-anaknya. Sedangkan kontak tidak langsung melalui telepon genggam dan SMS. Komunikasi antar keluarga mereka yang sudah bercerai adalah baik, tidak ada pembatasan antara anggota keluarganya dalam berkomunikasi termasuk dengan bapaknya yang tidak serumah. Dengan adanya teknologi telepon genggam membuat komunikasi menjadi mudah, murah dan hubungan antar keluarga menjadi lebih dekat, penanaman nilai-nilai ataupun nasehat-nasehat dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Dampak dari perceraian yang dirasakan oleh anak-anak mereka adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang dari mereka sehingga mereka cenderung nakal dan menurun prestasi belajarnya. Namun lama-kelamaan hubungan antara bapak dengan mantan istrinya serta suami atau istri mereka semakin membaik dalam artian tidak saling mengganggu dan menjaga jarak dalam rangka menghindari ketersinggungan dan fitnah. Pemenuhan kebutuhan anak berasal dari kedua orang tua anak yang bercerai, besar kecilnya tergantung kemampuan dari kedua orang tuanya. Mereka tetap menganggap anak hasil perceraian adalah darah daging mereka yang harus disiapkan masa depannya meskipun mereka sudah bercerai.  
Institution Info

Universitas Bengkulu