DETAIL DOCUMENT
KENDALAKETERPILIHAN PEREMPUAN DI LEGISLATIF PERIODE 2014-2019 (STUDI PADA PEREMPUAN ANGGOTA PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PROVINSI BENGKULU)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Kuswari , Virlia Dian
Asep , Topan
Sulistya , Wardaya
Subject
JA Political science (General) 
Datestamp
2014-12-29 09:30:12 
Abstract :
Penelitian dilakukan di kota Bengkulu tepatnya di kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Bengkulu, dipilihnya lokasi penelitian dikarenakan dari 18 perempuan PKB yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu, tidak satu orang pun yang duduk menjadi anggota legislatif Provinsi Bengkulu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kendala perempuan Caleg PKB untuk duduk di legislatif Periode 2014-2019. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, life story, dan wawancara. Informen dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang terdiri dari informan pangkal yaitu pengurus PKB, serta informan pokok yaitu, perempuan caleg PKB provinsi Bengkulu. Informasi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Paradigma yang digunakan dalam penelitian adalah paradigma definisi sosial dengan pendekatan teori aksi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kendala keterpilihan perempuan caleg PKB di legislatif periode 2014-2019, dilihat dari kendala modal sosial yaitu, perempuan caleg PKB awalnya tidak memiliki niat untuk terjun ke dunia politik dan politik bukanlah sebuah kebutuhan bagi perempuan caleg PKB sehingga perempuan sedikit membangun hubungan sosial. Kendala modal finansial yaitu perempuan caleg PKB ada yang tidak bekerja, perempuan yang bekerja harus meminta izin suaminya untuk menggunakan uang mereka sehingga perempuan caleg PKB terbatas masalah finansial. Birokrasi partai lemah yaitu Lemahnya tanggung jawab birokrasi PKB mengenai dana saksi membuat saksi di setiap TPS tidak terakomodir dengan baik sehingga dapat terjadi kecurangan hasil suara akibat tidak adanya saksi independen di TPS. kendala waktu kampanye yang sempit yaitu berkaitan dengan peran ganda perempuan dan dapil perempuan caleg PKB mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, perempuan caleg PKB kesulitan melakukan sosialisasi pada siang hari sehingga mengurangi waktu kampanye. Basis wilayah luas yaitu perempuan caleg PKB dituntut menguasai 2 kabupaten sekaligus dalam 1 Dapil sehingga membutuhkan biaya dan waktu yang lebih banyak danterakhirpraktekmoneypolitik yang dilakukan oleh lawan politik caleg perempuan sehingga mempengaruhi hak pilih masyarakat. 
Institution Info

Universitas Bengkulu