PEDAGANG KAKI LIMA DI PINGGIR JALAN K.Z ABIDIN I PASAR MINGGU KOTA BENGKULU
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Febrideantika, Yorani
Sumarto , Widiono
Purwaka, Purwaka
Sumarto , Widiono
Purwaka, Purwaka
Subject
JA Political science (General)
Datestamp
2014-12-29 10:05:35
Abstract :
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai mengapa pedagang kaki lima melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum Dalam Wilayah Kota Bengkulu pada Paragraf 22 dalam Tertib Usaha. Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan penyebab pedagang kaki lima melakukan pelanggaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu informan kunci, informan inti dan informan tambahan. Cara menggali informasi dari nara sumber menggunakan teknik snowball sampling. Informasi dan data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif serta menggunakan teori konflik Dahrendrof. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang kaki lima melakukan pelanggaran karena kurangnya pengawasan dan penerapan sanksi yang kurang tegas sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu adanya kesalahgunaan pengelola tukang parkir untuk menyewakan lahan parkirnya kepada pedagang kaki lima sebagai tempat berjualan sedangkan berdasarkan ketentuan dari pihak pemerintah (Dinas Perhubungan) bahwa Daerah Milik Jalan diperuntukan sebagai lahan parkir bukan untuk tempat berjualan. Sementara itu, Pasar Barukoto dua sabagai solusi relokasi yang ditawarkan oleh pemerintah dipandang sebagai lokasi yang tidak strategis bagi pedagang kaki lima. Berdasarkan permasalahan ini membuat petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengalami kendala dalam melakukan penertiban sebab banyak pedagang kaki lima melakukan pemberontakan dan aksi membandel dengan cara tetap bertahan berjualan di Daerah Milik Jalan.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai mengapa pedagang kaki lima melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum Dalam Wilayah Kota Bengkulu pada Paragraf 22 dalam Tertib Usaha. Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan penyebab pedagang kaki lima melakukan pelanggaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu informan kunci, informan inti dan informan tambahan. Cara menggali informasi dari nara sumber menggunakan teknik snowball sampling. Informasi dan data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif serta menggunakan teori konflik Dahrendrof. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang kaki lima melakukan pelanggaran karena kurangnya pengawasan dan penerapan sanksi yang kurang tegas sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu adanya kesalahgunaan pengelola tukang parkir untuk menyewakan lahan parkirnya kepada pedagang kaki lima sebagai tempat berjualan sedangkan berdasarkan ketentuan dari pihak pemerintah (Dinas Perhubungan) bahwa Daerah Milik Jalan diperuntukan sebagai lahan parkir bukan untuk tempat berjualan. Sementara itu, Pasar Barukoto dua sabagai solusi relokasi yang ditawarkan oleh pemerintah dipandang sebagai lokasi yang tidak strategis bagi pedagang kaki lima. Berdasarkan permasalahan ini membuat petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengalami kendala dalam melakukan penertiban sebab banyak pedagang kaki lima melakukan pemberontakan dan aksi membandel dengan cara tetap bertahan berjualan di Daerah Milik Jalan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
