DETAIL DOCUMENT
PENGARUH DOSIS KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KOL BUNGA PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Simatupang , Petrus
Sigit, Sudjatmiko
Nanik , Setyowati
Subject
S Agriculture (General) 
Datestamp
2015-01-29 09:31:31 
Abstract :
Produksi kol bunga di Indonesia pada tahun 2011-2013 mengalami peningkatan, namun sebagian besar produksi tersebut masih menggunakan sistem budidaya pertanian konvensional yang memanfaatkan pemupukan dan pestisida kimia berlebihan yang menyebabkan kerugian misalnya biaya yang tinggi, pencemaran lingkungan, kualitas produk, kesehatan petani maupun konsumen. Salah satu alternatif dalam pengembangan pertanian yang lebih ramah terhadap lingkungan adalah dengan menerapkan sistem pertanian organik dengan mengandalkan input dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemberian dosis kompos paitan (Tithonia diversifolia) terhadap pertumbuhan dan hasil kol bunga pada sistem pertanian organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2013 di Desa Air Duku, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor yaitu kompos gulma paitan (Tithonia diversifolia) dengan tujuh perlakuan. Adapun perlakukannya adalah T0=0 ton ha-1, T1=5 ton ha-1, T2=10 ton ha-1, T3=15 ton ha-1, T4=20 ton ha-1, T5=25 ton ha-1, dan T6=30 ton ha-1. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 21 satuan percobaan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dosis kompos paitan 20 ton ha-1 yang diberikan pada tanaman kol bunga menghasilkan laju pertumbuhan tinggi tanaman, laju pertumbuhan jumlah daun, dan bobot kering daun tertinggi dibandingkan dosis dibawahnya. Diameter bunga, bobot segar bunga, dan bobot kering bunga tertinggi didapatkan dari tanaman yang dipupuk dengan kompos paitan pada dosis 25 ton ha-1, namun hasil ini masih dibawah potensial hasil varietas kol bunga yang digunakan. Kualitas kompos paitan yang digunakan masih lebih rendah dibandingkan dosis kompos penelitian lain.  
Institution Info

Universitas Bengkulu