DETAIL DOCUMENT
PENGUJIAN ISOLAT HIPOVIRULEN JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM PADA RESISTENSI TANAMAN KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM) TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Dewi , Wenny Putri Dewi
Tunjung , Pamekas
Yenny, Sariasih
Subject
S Agriculture (General) 
Datestamp
2015-01-29 11:11:27 
Abstract :
Penyakit yang menyerang tanaman kentang adalah penyakit layu Fusarium. Penyakit layu Fusarium ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Penggunaan fungisida kiamiawi menjadi pilihan utama para petani, namun fungisida memiliki dampak negatif bagi lingkungan, manusia, dan mikroorganisme. Dari dampak negatif fungisida kiamiawi maka perlu dicari pengendalian yang ramah lingkungan, yaitu pengendalian secara hayati dengan menggunakan mikroorganisme antagonis. Penggunaan isolat hipovirulen dalam pengendalian penyakit layu Fusarium yang berasal dari jamur Fusarium oxysporum mampu meningkatkan ketahanan tanaman kentang terhadap penyakit layu Fusarium. Pengendalian ini menggunakan mekanik Induksi Ketahanan Tanaman. Penelitian ini bertujuan menghasilkan isolat hipovirulen jamur Fusarium oxysporum dan menguji kemampuan isolat hipovirulen tersebut dalam menginduksi resistensi tanaman kentang terhadap penyakit layu fusarium. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Jurusan Perlindungan Tanaman dan rumah kasa Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2013 sampai Juli 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal isolat hipovirulen jamur F. oxysporum yang terdiri dari O = isolat tanpa hipovirulen, A = isolat hipovirulen hasil penyinaran UV 2 jam, B = isolat hipovirulen hasil penyinaran UV 2 jam, dan C = isolat hipovirulen hasil penyinaran UV 3 jam, dengan 5 ulangan sehingga didapatkan 20 satuan percobaan. Tahapan penelitian meliputi : Isolasi jamur patogen, produksi isolat hipovirulen, uji patogenesitas isolat hipovirulen, dan pengujian jenis isolat hipovirulen terhadap resistensi tanaman kentang. Pengamatan yang dilakukan meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, masa inkubasi, persentase serangan, intensitas serangan, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, dan gejala dalam. Semua data dianalisi dengan uji keragaman(ANOVA) selanjutnya bila berbeda nyata dilanjutkan dengan menggunakan analisis DMRT taraf 5 %. Jamur hasil penyinaran ultraviolet 2 jam dan 3 jam memiliki perbedaan ukuran diameter koloni, warna koloni, dan ketebalan miselium dengan jamur patogen. Pertumbuhan setiap koloni berbeda ? beda akan tetapi warna koloni masih sama. Isolat hasil penyinaran 2 jam memiliki miselium tebal, dan miselium udara ada sedangkan isolat hasil penyinaran UV 3 jam memiliki miselium tipis dan miselium udara tidak ada. Hasil uji patogenesitas 16 isolat dari hasil penyinaran UV 2 jam dan 3 jam terlihat ada perbedaan ukuran diameter bercak. Diameter bercak bervariasi dari 10 mm ? 17.6 mm. Hasil seleksi dari 16 isolat jamur, dipilih 3 olat jamur yang memlk ukuran ameter erak mm yatu olat an al penyinaran UV 2 jam dengan ukuran diameter bercak 10 mm dan 11.6 mm, dan isolat 8 dari penyinaran UV 3 jam dengan ukuran diameter bercak 11.5 mm. Jenis isolat hipovirulen mampu menstimulasi variabel pertumbuhan tanaman kentang yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah dan kering, serta mampu menghambat laju pertumbuhan patogen atau perkembangan patogen yaitu meliputi masa inkubasi, persentase serangan, intensitas serangan, dan gejala dalam.  
Institution Info

Universitas Bengkulu