DETAIL DOCUMENT
ANALISIS ENROLLMEN SISWA SLTA NEGERI KABUPATEN REJANG LEBONG PROYEKSI KEBUTUHAN RUANG KEGIATAN BELAJAR (RKB) GURU
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Firdaus, Firdaus
Zakaria , Sabil
Badeni, Badeni
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2015-02-24 11:31:54 
Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan serta menentukan proyeksi kebutuhan ruang kegiatan belajar dan guru setiap tahun pelajaran dari tahun pelajaran 2006/2007 sampai tahun pelajaran 2010/2011. metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif sedangkan teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dokumentasi serta observasi, melalui data dokumnetasi ini kemudian diolah dengan menggunakan ilmu matematika secara sederhana sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini melalui ilmu proyeksi atau ekstrapolasi-indeksasi.Teknik analisa data dengan menggunakan rumus menghitung pertumbuhan siswa En = Eo ( 1 + r / 100 )n, Menghitung kebutuhan Guru SMA BKxBMG ExBSM KGT ? , Menghitung kebutuhan Guru permata pelajaran BKxBMG ExBSMBS KGT ? , Menghitung kebutuhan Guru SMK JWMen JPxJKME JPXJK ME JPxJK JGMP nn?? ? 2 22 1 11 , Menghitung kebutuhan RKB, aPerkelasJumlahSisw JumlahSiswa KRKB Penelitian ini dilaksanaikan bertolak dari asumsi bahwa dalam satu siklus pendidikan yang berhubungan dengan arus siswa yakni siswa terdaftar (enrollment), angka mengulang, angka drop-out, melalui analisis ini dapat ditentukan pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk masa-masa mendatang sekaligus dapat m,enentukan proyeksi kebutuhan terhadap ruang kegiatan belajar atau kebutuhan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan siswa SMA/SMK Negeri Kabupaten Rejang Lebong rata-rata setiap tahun (Average annual growh rate) adalah sebesar 3,3 %. Siswa SMA Negeri Kabupaten Rejang Lebong sebesar 4 %, SMA Negeri Kecamatan Curup 2 %, Siswa SMA Negeri Kecamatan Selupu Rejang 3 %, Siswa SMA Negeri Kecamatan PU. Tanding sebesar 10 %, Siswa SMA Negeri Kecamatan Kota Padang sebesar 7 %, sedangkan siswa SMK Negeri Kabupaten Rejang Lebong sebesar 8 % dan siswa SMK Negeri 1 Curup sebesar 1 %, siswa SMK Negeri 2 Curup sebesar 0 %. Pertumbuhan siswa yang begitu besar menuntut akan ketersediaan untuk memperoleh pendidikan termasuk dalam hal ini adalah ketersediaan ruang kegiatan belajar dan guru yang memiliki status Pegawai Negeri Sipil, berkuafikasi pendidikan S1. Pada tahun pelajaran 2006/2007 SMA Negeri Kabupaten Rejang Lebong membutuhkan ruang kegiatan belajar sebanyak 122 ruang, guru dibutuhkan sebanyak 334 orang, tahun 2007/2008 sebanyak 127 ruang dan guru sebanyak 335 Orang, tahun 2008/2009 sebanyak 131 ruang dan guru sebanyak 335 orang, tahun 2009/2010 dibutuhkan ruang sebanyak 1136 ruang dan guru sebanyak 336 orang, tahun 2010/2011 dibutuhkan ruang sebanyak 141 ruang dan guru sebanyak 337 orang. Sedangkan untuk siswa SMK Negeri Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006/2007 membutuhkan ruang kegiatan belajar sebanyak 60,1 ruang, tahun 2007/2008 sebanyak 64,5 ruang, tahun 2008/2009 sebanyak 68,9 ruang, tahun 2098/2010 sebanyak 73,4 ruang dan tahun 2010/2011 sebanyak 77,9 ruang sedangkan untuk kebutuhan akan guru maka SMK Negeri 1 Curup membutuhkan sebanyak 71 orang dan pada tahun yang sama SMK Negeri 2 Curup membutuhkan guru sebanyak 100 orang. Strategi yang ditempuh sehubungan dengan tuntutan kebutuhan tersebut adalah : a). untuk ruang kegiatan belajar ; secara bersama-sama dengan masyarakat dalam hal ini wali murid menambah ruang kegiatan belajar disamping itu juga diusulkan penambahan melalui rencana pembangunan daerah Kab. Rejang Lebong. b). Kebuthan guru ; 1). Mengangkat guru kontrak melalui APBD, 2). Mengngkat guru honorer. Sedangkan strategi alternatif pola pemenuhan kebutuhan terhadap ruang kegiatan belajar dan kebutuhan guru di masa-masa mendatang adalah ; 1). Untuk ruang kegiatan belajar tetap dengan pola secara bersama-sama mengikutsertakan wali murid dalam merencanakan pemenuhan tuntutan kebutuhan akan ruang kegiatan belajar, sebab penyelengaraan pendidikan itu bukanlah tanggungjawab pemerintah semata-mata tetapi adalah tanggungjawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Kemudian perihal kekurangan ini tetap dilaporkan oleh pihak sekolah pada atasan untuk menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan ke depan. 2). Kebutuhan guru ; pengadaan, pengangkatan, penempatan dan pembinaan guru adalah, Institusi Depdiknas dan Dep. Agama secara memiliki tanggungjawab dan peranan yang sangat besar dalam merencanakan pengadaan ketenagaan guru walaupun dalam bentuk teknis-administratif dapat menyamakan langkah dan persepsi untuk meningkatkan pengadaan dan pendayagunaan tenaga, selanjutnya LPTK (baik yang ada dalam lingkungan Diknas maupun yang ada di Dep. Agama) sebagai satu-satunya lembaga yang dipercaya untuk memproduksi tenaga keguruan kiranya dalam menerima calon mahasiswa betul-betul menseleksinya secara ketat baik melalui PMDK yang disampaikan kepada pihak sekolah maupun melalui ujian masuk perguruan tinggi, diharapkan nanti outputnya berkualitas, pengadaan dan penempatan yang dalam hal ini adalah pihak pemda sebagai pemakai tenaga guru kiranya dalam pengadaannya tetap mengacu kepada kebutuhan ril dari setiap 
Institution Info

Universitas Bengkulu