Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Perkasa, Rahmat
Slamet, Nurazi
Paulus, Usman
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2024-02-19 08:19:04
Abstract :
Modal psikologis menggambarkan kapasitas psikologis individu yang dapat
diukur, dikembangkan dan dikelola untuk peningkatan kinerja. Ini dibentuk oleh
sumber daya psikologis yang paling cocok dengan kriteria inklusi yang
didefinisikan dalam perilaku organisasi positif: efikasi diri, harapan, optimisme dan
ketahanan. Ketika digabungkan, keempat sumber daya ini menyusun konstruksi
yang didasarkan pada kesamaan yang dimiliki keempat konstruksi urutan pertama
dan yang telah didukung secara empiris . Selain modal psikologis, perilaku proaktif
juga menjadi penting untuk pencapaian kesuksesan pribadi dan organisasi.
Tuntutan inovasi, karir, struktur organisasi dan pengurangan fungsi pengawasan
mengharuskan karyawan menjadi proaktif untuk mengambil tindakan guna
mengidentifikasi dan memecahkan masalah pekerjaan mereka.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah karakteristik individu
dari perspektif modal psikologis dan kepribadian proaktif pegawai di Badan
Pendapat Daerah di Kota Bengkulu? sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis perspektif pegawai dari modal psikologis dan kepribadian proaktif
pegawai di Badan Pendapat Daerah di Kota Bengkulu.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran modal psikologis
berdasarkan empat dimensi yaitu efikasi diri, harapan, optimisme dan ketahanan
(Luthans & Youssef, 2004). Kepribadian proaktif ditunjukan oleh empat dimensi,
yaitu daya penggerak, pemberdayaan diri, iklim: komunikasi dan iklim:
pertumbuhan profesional karyawan. Pengukuran kepribadian proaktif
menggunakan Proactive Personality Scale (PPS). Versi PPS yang diusulkan oleh
Seibert et al. (2000) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, responden
adalah seluruh pegawai Badan Pendapat Daerah Kota Bengkulu (Pegawai Negeri
Sipil) berjumlah 69 orang. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner
berupa link dari google form (https://forms.gle/babAsZDKsBb3y2M28) disebar
melalui Whataaps Group para pegawai di lingkungan Bapenda Kota Bengkulu.
Metode analisis menggunakan statistik deskriptif yaitu menganalisis distribusi
frekuensi dan nilai rata-rata (mean) dari respons responden.
Hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata tanggapan responden secara
keseluruhan terhadap modal psikologis dengan penilaian sangat tinggi. Tanggapan
tertinggi dari modal psikologi berada pada dimensi optimisme dengan penilaian
sangat amat tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki harapan untuk
memiliki masa depan yang lebih baik. Tanggapan responden terhadap ketahanan
dengan nilai rata-rata terendah. Hasil ini mengindikasikan bahwa responden
memiliki kecenderungan yang cepat pulih dari keterpurukan atau memiliki kemampuan untuk bangkit kembali, dengan fokus pada tujuan dan kesuksesan.
Tanggapan responden terhadap kepribadian proaktif dengan penilaian tinggi. Hasil
ini mengindikasikan bahwa responden dapat menerima tanggung jawab atas
perilakunya sendiri dan mengambil inisiatif untuk mewujudkan sesuatu dan percaya
bahwa memiliki kekuatan untuk membuat pilihan positif yang dapat mengubah hal
negatif. Tanggapan responden terendah adalah dimensi pertumbuhan profesional
karyawan. Nilai rata-rata terendah pada dimensi ini terdapat pada pertanyaan
sepuluh, yaitu keinginan pegawai meningkatkan kinerja, didukung oleh atasan?.
Hasil ini mengindikasikan bahwa belum seluruhnya responden mendapat dukungan
atasan dalam keinginan mereka meningkatkan kinerjanya. Dukungan atasan
dianggap menjadi faktor penting dalam mempengaruhi hasil kerja pegawai.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal psikologis dan kepribadian
proaktif pegawai Bapenda Bengkulu sangat tinggi, sehingga ini berimplikasi pada
organisasi untuk meningkatkan modal psikologis pegawai dan kepribadian proaktif
pegawai, pada misalnya modal psikologis, pimpinan hendaknya dapat
memfasilitasi pengembangan diri pegawai agar dapat berdaya guna secara optimal.
Dengan adanya pengembangan diri tersebut tentunya juga dapat menjadikan pribadi
pegawai menjadi dewasa dan mandiri. Kemudian dari kepribadian proaktif supaya
dapat meningkatkan dimensi pertumbuhan profesional karyawan, pimpinan
mendapat dapat mendukung pertumbuhan profesional pegawai dengan cara
merencanakan preferensi dan prospek karir pegawai. Apabila para pegawai
merupakan aset organisasi yang paling penting, maka pertumbuhan profesional
karyawan merupakan suatu keharusan.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini terutama kepada
pegawai Bapenda Kota Bengkulu meningkatkan kepribadian proaktif dari dimensi
ketahanan, dimensi ini adalah salah satu soft skill yang bisa dipelajari.
Meningkatkan dimensi ini salah satunya dengan cara untuk membiasakan menaruh
perhatian penuh pada apapun yang dilakukan saat ini. Hindari melakukan berbagai
tugas dalam satu waktu jika tidak diperlukan, agar otak dapat memproses info