Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Fitriandanty, Rahmi
Fitri, Nurazi
Rina, Suthia Hayu
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2024-02-19 08:18:37
Abstract :
Perkembangan teknologi tersebut banyak memberikan pengaruh terhadap
adanya perilaku konsumen, dari perilaku konsumen yang bertransaksi secara
konvensional mulai bergeser menjadi perilaku konsumen yang bertransaksi secara
digital. Terlepas dari perkembangan teknologi tersebut, layanan perbankan secara
konvensional dengan sentuhan humanisme masih dapat ditemui di seluruh
perbankan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
digitalisasi perbankan di Bank Bengkulu.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dengan orang-orang
yang terkait dalam pengambil kebijakan digitalisasi pada Bank Bengkulu, mereka
adalah Komisaris Utama Independen, Direktur Utama, Direktur Bisnis, Direktur
Kepatuhan dan Kepala Divisi Teknologi Informasi. Analisis data menggunakan
metode analisis deskriptif dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi digitalisasi perbankan di
Bank Bengkulu dilihat dari layanan digital internet banking, SMS Banking, Phone
Banking, Mobile Banking dan ATM belum seluruhnya dapat diimplementasikan,
karena terkendala regulasi OJK. Layanan digitalisasi Bank Bengkulu yang telah
diimplementasikan adalah SMS Banking, Mobile Bangking dan ATM. Untuk
internet banking terkendala izin dari OJK terkait modal inti bank harus di atas 1
triliun, sedangkan untuk phone banking memang belum masuk rencana
pengembangan. Bank Bengkulu sudah sangat siap untuk mengimplementasikan
digitalisasi perbankan yang lebih maju. Rencana pengembangan digitalisasi
perbankan Bank Bengkulu ke depan sesuai dengan Blueprint IT yang difokuskan
pada transformasi infrastruktur dan transformasi digital, secara bertahap akan
dilakukan pengembangan digital sesuai dengan analisa kebutuhan bisnis yang
disesuaikan juga dengan kemampuan Bank Bengkulu. Bank Bengkulu secara
bertahap telah mempersiapkan sistem mandiri, sedangkan untuk sistem yang tidak
dapat disiapkan, akan didatangkan dari luar atau melakukan kerjasama dengan
vendor sehingga transformasi yang dilakukan lebih efektif dan menghemat
anggaran investasi digital.
Bank Bengkulu memiliki kendala kemampuan finansial dan kompetensi
sumber daya manusia IT. OJK sebagai regulator mengharuskan Bank Bengkulu
memiliki modal inti lebih dari 1 triliun untuk dapat menggunakan layanan internet
banking atau masuk dalam katagori bank buku II. Kemudian kompetensi SDM
untuk pengembangkan core system masih sangat terbatas. Masih perlu dilakukan
pengembangan melalui training, workshop dan program magang dan lainnya.
Keterbatasan kompetensi SDM yang dimiliki Bank Bengkulu membuat core