Institusion
Universitas Bengkulu
Author
Yanto, Syafri
Slamet, Widodo
Sugeng, Susetyo
Subject
H Social Sciences (General)
Datestamp
2024-02-19 08:19:15
Abstract :
Kinerja merupakan unsur yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan
dalam suatu organisasional. Kinerja adalah sebuah hasil dalam suatu periode
tertentu baik dalam hitungan satu bulan atau satu tahun dengan beban target yang
telah diberikan oleh organisasional dalam mencapai sebuah tujuan. faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja baik hasil maupun perilaku kerja diantaranya adalah
kepuasan kerja, komitmen organisasional, kemampuan /keahlian dan
pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja, 2) untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasional, 3) untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasional terhadap kinerja, 4) untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja
terhadap terhadap kinerja dengan di mediasai komitmen organisasional, pada
Pegawai Negeri Sipil Kota Lubuklinggau
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, Penelitian
kuantitatif umumnya ditujukan untuk membuat generalisasi dari hasil analisis, dan
penelitiannya dapat di replikasi, Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai
Pemerintah Daerah di Kota Lubuklinggau, teknik pengambilan sampel yang
digunakan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel
dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan
sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis), teknik ini
digunakan karena populasinya tidak homogen ?Proportionate Stratified Random
Sampling?? digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional?. Strata yang dimaksudkan dalam
penelitian ini yaitu golongan I, golongan II, golongan III dan golongan IV
dijadikan sumber data. Jumlah sampel sebesar 290 responden yang diambil
melalui kuisioner googleform dengan menggunakan metode analisis data partial
least square (PLS).
Berdasarkan uji statistik, hasil penelitian menunjukan bahwa 1) kepuasan
kerja berpengaruh secara signifikan dan bernilai positif terhadap kinerja dengan
nilai tstatistic sebesar 2.700. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel (1.650) dengan nilai
P mencapai 0,007 < 0,050. Hal ini bermakna jika kepuasan kerja yang dirasakan
pegawai meningkat maka kinerja juga semakin meningkat. 2) kepuasan kerja juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan nilai tstatistic sebesar
16.823. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel (1.650) dengan nilai P mencapai 0,000 < 0,05, hal ini bermakna bahwa jika kepuasan kerja meningkat maka komitmen
organisasional juga semakin meningkat. 3) Begitu juga dengan komitmen
organisasional, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
dibuktikan dengan nilai tstatistic sebesar 21.049. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel
(1.650) dengan nilai P mencapai 0,000 < 0,05, hal ini bermakna bahwa jika
komitmen organisasional meningkat maka kinerja juga semakin meningkat. 4)
Variabel komitmen organisasional memiliki peran memediasi penuh pada
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai tstatistic
sebesar 15.451 yang lebih besar dari ttabel (1.650) dengan tingkat signifikansi 0.000.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) kepuasan kerja
menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini
bermakna bahwa jika kepuasan kerja yang dimiliki oleh pegawai semakin
meningkat, maka kinerja pegawai juga akan semakin meningkat; 2) kepuasan
kerja menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasional. Hal ini bermakna bahwa jika kepuasan kerja yang dimiliki oleh
pegawai semakin meningkat, maka komitmen organisasional juga akan semakin
meningkat; 3) komitmen organisasional menunjukan pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini bermakna bahwa jika komitmen
organisasional yang dimiliki oleh pegawai semakin meningkat, maka kinerja
pegawai juga akan semakin meningkat; 4) variabel komitmen organisasional
memiliki peran mediasi pada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Hal ini
memberikan arti bahwa kepuasan kerja yang tinggi diikuti dengan komitmen
organisasional yang tinggi pula maka kinerja akan semakin meningkat.
Beberapa saran yang dapat di berikan diantaranya yaitu:1) Untuk variabel
kepuasan kerja sudah cukup baik dalam memperhatikan kesejahteraan
pegawainya akan tetapi lebih baik jika kepuasan kerja terhadap dimensi
pengawasan ditingkatkan lagi agar kepuasan pegawai semakin meningkat.
Sementara Untuk variabel komitmen organisasi semua dimensi sudah memiliki
skor sangat tinggi sehingga pegawai diharapkan bisa mempertahankan
komitmennya terhadap organisasi. 2) Untuk variabel kinerja sudah cukup baik
hasil yang di dapatkan dari pegawainya akan tetapi lebih baik jika kinerja
terhadap dimensi ketepatan waktu dapat ditingkatkan lagi. dengan cara
meningkatkan fungsi unit-unit pengawasan yang menangani terkai