Abstract :
Biaya pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan sekolah. Biaya pendidikan diperlukan agar terlaksananya kegiatan sekolah serta keberlangsungan program sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMK Terpadu Yapisa Megamendung-Bogor. Hasil analisis menunjukan bahwa Pada tahun ajaran 2017/2018 SMK Terpadu Yapisa mengalami defisit. Hal tersebut menunjukan bahwa realisasi penerimaan yang terjadi, tidak mampu memenuhi kebutuhan operasional yang terjadi pada SMK Terpadu Yapisa. Dengan menggunakan analisis break even point maka diperoleh hasil titik impas sebesar Rp. 31.504.977,- per tahun dan Rp. 94.895,- per siswa dan titik impas sebesar 2.985 unit/siswa. Terdapat selisih antara tarif SPP yang telah ditetapkan oleh SMK Terpadu Yapisa dengan tarif SPP yang dihitung menggunakan analisis break even point. Tarif SPP yang telah ditetapkan oleh SMK Terpadu Yapisa sebesar Rp. 85.000,- dan tarif SPP yang dihitung menggunakan analisis break even point sebesar Rp. 94.895,- dan terdapat selisih sebesar Rp. 9.895,-
Kata Kunci: Break Even Point, SPP, SMK