Abstract :
Benih adalah salah satu input yang memiliki peranan penting dalam produksi
tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keragaan usahatani
padi konsumsi dan penangkar benih di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan,
(2) mengetahui tingkat pendapatan usahatani padi konsumsi dan penangkar benih
di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan, dan (3) mengetahui tingkat analisis
revenue cost ratio pendapatan terhadap biaya usahatani padi konsumsi dan
penangkar benih di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan. Metode penelitian
yang digunakan adalah analisis kuantitatif: analisis pendapatan, R/C, titik
impas/BEP, dan analisis uji t dengan analisis kualitatif secara deskriptif. Hasil
analisis menunjukan bahwa: (1) Keragaan usahatani padi penangkar benih dilihat
dari umur petani paling tinggi 40 persen berumur 31-50 tahun, tingkat pendidikan,
tanggungan, kepemilikan lahan, luas lahan garapan paling besar 50 persen
memiliki 1,1 sampai 1,5 Ha, setatus usahatani sebagai pokok mata pencaharian.
Sementara itu, usahatani padi konsumsi dengan umur petani paling tinggi 33
persen berumur 51-60 tahun, tingkat pendidikan, tanggungan, kepemilikan lahan,
luas lahan garapan paling besar 67 persen memiliki 0,1 sampai 0,5 Ha, setatus
usahatani sebagai pokok mata pencaharian. (2) Pendapatan usahatani padi
penangkar benih dari luas lahan 1 Ha sebesar Rp 23.728.288 dengan total
penerimaan sebesar Rp 35.641.000 dan total biaya sebesar Rp 11.912.712,-.
Pendapatan usahatani petani padi konsumsi dari luas lahan 1 Ha sebesar Rp
16.516.678 dengan total penerimaan sebesar Rp 27.257.900 dan total biaya
sebesar Rp 10.741.222. (3) Hasil analisis R/C usahatani padi penangkar benih dari
luas lahan 1 Ha sebesar 2,99 dan titik impas/BEP (harga) sebesar Rp 2.261, titik
impas/BEP (produk) diperoleh 886 per kilogram, serta titik impas/BEP
(penerimaan) sebesar Rp 5.517.678,-. Sedangkan hasil analisis R/C usahatani padi
konsumsi dari luas lahan 1 Ha sebesar 2,54 dan titik impas/BEP (harga) sebesar
Rp 2.089, titik impas/BEP (produk) diperoleh 1.081 per kilogram, serta titik
impas/BEP (penerimaan) sebesar Rp 5.707.444,-. Berdasarkan hasil analisis uji t,
nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05
artinya H0 ditolak atau H1 diterima, karena ada perbedaan yang nyata antara ratarata pendapatan penangkar benih dengan padi konsumsi.
Kata Kunci: usahatani padi, penangkar benih, padi konsumsi, pendapatan.