Abstract :
Motivasi untuk sembuh merupakan hal yang penting untuk dimiliki
penyalahguna narkoba yang ingin sembuh dari kecanduannya, terutama yang
terinfeksi hepatitis C. Jika penyalahguna narkoba tidak memiliki motivasi dan
tidak memiliki keinginan untuk sembuh dipastikan akan menghambat proses
kesembuhannya. Penerimaan diri yang baik pada penyalahguna narkoba
mempengaruhi motivasi untuk sembuh dari kecanduan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui secara empiris hubungan antara penerimaan diri dengan
motivasi untuk sembuh dari kecanduan pada penyalahguna narkoba terinfeksi
hepatitis C yang sedang di rehabilitasi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
ada hubungan yang positif antara penerimaan diri dengan motivasi untuk
sembuh pada penyalahguna narkoba terinfeksi hepatitis C yang sedang di
rehabilitasi. Subyek penelitian berjumlah 33 orang yang diambil dengan teknik
studi populasi. Ciri-ciri subyek adalah penyalahguna narkoba yang terinfeksi
hepatitis C dan sedang rehabilitasi. Peneliti mendapatkan subyek dari Panti
Rehabilitasi Rumah Damai dan Komunitas Penyalahguna Narkoba yang
Terinfeksi Hepatitis C. Motivasi untuk sembuh dari kecanduan diukur dengan
menggunakan skala motivasi untuk sembuh dari kecanduan dan Penerimaan
diri diukur dengan skala Penerimaan diri. Hasil analisa dengan menggunakan
teknik Korelasi Product Moment diperoleh hasil rxy sebesar 0,534 dengan p <
0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan
antara penerimaan diri dengan motivasi untuk sembuh dari kecanduan pada
penyalahguna narkoba terinfeksi hepatitis C yang sedang di rehabilitasi. Saran
peneliti diberikan bagi penyalahguna narkoba yang terinfeksi hepatitias C,
keluarga serta peneliti selanjutnya.