Institusion
Universitas Katolik Soegijapranata
Author
Haryono, Citra Callista Endra
Subject
330 Economics
Datestamp
2016-09-30 01:30:03
Abstract :
Model pembiayaan yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan
untuk mendanai kegiatan operasionalnya adalah menggunakan penerbitan saham
dalam pasar bursa. Namun, dari banyaknya perusahaan yang ingin menjadi go
public, terdapat sebuah fenomena yakni adanya delisting atas saham perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan yang tidak terlalu baik sering dijadikan sebagai
sebuah alasan untuk melakukan delisting. Kondisi keuangan perusahaan dapat
dilihat melalui laporan keuangan dan analisis rasio keuangan. Selain itu, terdapat
juga sebuah alat analisis Z-Score Model Altman yang dapat memprediksi potensi
kebangkrutan sebuah perusahaan dengan kombinasi berbagai rasio keuangan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan Z-Score Model Altman
dalam meprediksi kondisi keuangan perusahaan yang menggunakan kasus pada
PT. Aqua Golden Mississipi. Tbk dan PT. Ades Water Indonesia. Tbk. Alat
analisis pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yakni analisis ZScore
Model Altman, analisis rasio keuangan, dan analisis kualitatif. Berdasarkan
pada hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Z-Score
Model Altman tidak dapat memberikan alasan PT. Aqua Golden Mississipi.Tbk
melakukan delist dari bursa dan PT. Ades Water Indonesia.Tbk tetap bertahan
dalam bursa. Hasil analisis Z-Score Model Altman dan rasio keuangan
menunjukkan bahwa PT. Aqua Golden Mississipi.Tbk memiliki kondisi keuangan
yang lebih baik dan sehat dibandingkan dengan PT. Akhasa Wira
International.Tbk, namun PT. Aqua Golden Mississipi.Tbk justru melakukan
delist dari bursa. Alasan delist PT. Aqua Golden Mississipi.Tbk lebih kepada
keinginan perusahaan untuk merekonsiliasi ketiga unit bisnisnya dan kecukupan
modal yang telah dimiliki perusahaan dalam membiayai operasionalnya. Kondisi
keuangan yang kurang baik pada PT. Akhasa Wira International.Tbk justru
membuat perusahaan mempertahankan diri dalam bursa dikarenakan perusahaan
masih membutuhkan tambahan sumber modal yang berasal dari para pemegang
saham untuk menjalankan operasional perusahaan.