Institusion
Universitas Katolik Soegijapranata
Author
SARI, FRANSISCA INTAN PUSPITA
Subject
Sanitation
Datestamp
2015-09-01 14:19:32
Abstract :
Salah satu produk perikanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah ikan
bandeng. Ikan bandeng banyak memiliki duri dan membahayakan saat memakannya, maka
sekarang ini banyak olahan bandeng yang diolah duri lunak (presto) untuk memudahkan
mengkonsumsinya. Koperasi Masyarakat Industri Rakyat (KOPMIR) Kendal adalah salah satu
Home Industry yang mengolah bandeng presto dan pemasarannya sudah sampai minimarket,
supermarket, dan hypermarket. KOPMIR Kendal ini sudah memiliki nomor sertifikasi dari Dinas
Kesehatan P-IRT 202332401310 tetapi belum sepenuhnya melakukan usaha CPPB-IRT pada
saat proses produksi dan penerapan sanitasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi penerapan sanitasi pada proses produksi bandeng presto KOPMIR Kendal dan
merancang perbaikan penerapan sanitasi supaya sesuai dengan prinsip CPPB-IRT BPOM Nomor
HK.00.05.5.1639 dan SNI 01-4106.2-1996 sehingga dapat memberikan penjaminan mutu dan
keamanan pangan kepada konsumen. Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara kepada pemilik
dan karyawan Koperasi Masyarakat Industri Rakyat (KOPMIR) Kendal tersebut, kemudian
observasi langsung pada lingkungan produksi; bangunan dan fasilitas; peralatan produksi; suplai
air; fasilitas dan kegiatan hygiene sanitasi; pengendalian hama; hygiene karyawan; pengendalian
proses; label pangan; serta penyimpanan; dan penerapan sanitasi bandeng presto dengan
menggunakan checklist berdasarkan kedua referensi di atas sebagai alat bantu observasi.
Penelitian ini juga menguji secara mikrobiologis meliputi pendugaan Escherichia coli pada air
PDAM dan bandeng presto serta pengujian jumlah bakteri (Total Plate Count) pada bandeng
presto dan peralatan (pisau, ember, kuas, dan panci presto). Berdasarkan persentase kecocokan
praktek sanitasi dengan checklist, KOPMIR Kendal memiliki kesesuaian sebesar 71.02 % yang
artinya penerapan sanitasi yang dilakukan sudah cukup baik. Jumlah cemaran mikrobia pada
bandeng presto rendah (4.996 ± 0.07 CFU/ml) dan sesuai dengan SNI 01-4110.1-2006. Jumlah
cemaran mikrorganisme pada pisau sangat tinggi sehingga tidak sesuai dengan SNI
01-4110.12006
sedangkan
jumlah
cemaran
mikrobia
panci
presto
rendah
(6,440
±
0.05
CFU/ml).
Tangan
karyawan
jumlah
cemaran
mikroorganisme
tinggi
pada
saat
sebelum
pengolahan
(7.198
± 0.02
CFU/ml).
Keberadaan
Escherichia
coli
pada
sampel
bandeng
presto
>2400
APM/g
dan
belum
sesuai
BPOM
(2004)
serta
keberadaan
E.coli
pada air PDAM memiliki kisaran 1100 APM/g
sehingga belum sesuai persyaratan air bersih. Dari hasil penelitian ini direkomendasikan:
perbaikan bangunan yang rusak (langit-langit dan dinding); perilaku mencuci tangan yang lebih
rutin dan penggunaan kelengkapan kerja karyawan; prosedur penggunaan peralatan dan
penyimpanannya; penggunaan pisau stainless steel, penyesuaian tempat sampah dan penggunaan
toilet.