Abstract :
Pemakaian tepung terigu sebagai bahan baku makanan alternatif cenderung meningkat
terutama untuk produk mie, sehingga mengakibatkan peningkatan impor terigu.
Produksi ubikayu di Indonesia yang meJimpah tidak diikuti dengan pemanfaatan secara
maksimal. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tepung singkong
dan hasil olahannya sebagai bahan baku pembuatan mie. Tujuan khususnya adalah
menentukan komposisi substitusi dan pengaruhnya terhadap sifat fisiko-kimia mie
sehingga diperoleh mie yang dapat diterima oleh konsumen. Tepung terigu Segitiga
Biru dan Cakra Kembar, tepung tapioka, gaplek dan gatot digunakan sebagai bahan
baku daJam peneIitian ini. Parameter yang diukur meJiputi sifat fisiko-kimia tepung dan
pengaruhnya pada mie yang dihasilkan. Sifat fisik yang diamati adalah warna dan
tekstur, sedangkan sifat kimia yang diuji meliputi analisa proksimat (kadar air, abu,
lemak dan protein), karbohidrat (by difference) kadar pati, tingkat gelatinisasi, serat
kasar serta uji organoleptik. Tepung yang berasal dari ubikayu terutama tepung tapioka
pada dasarnya dapat digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan bakmi dengan
substitusi maksimal sebanyak 40%. Pati tergelatinisasi yang terdapat dalam tepung
ubikayu dapat menggantikan fungsi gluten dalam proses pembuatan mie. Mie dengan
substitusi tepung gatot kurang disukai karena pada umumnya panelis masih merasa
asing melihat mie berwama kecoklatan