DETAIL DOCUMENT
STUDI PENGETAHUAN DAN PRAKTEK KEAMANAN PANGAN PADA SISWA SD, SMP, DAN SMA KEBON DALEM, SEMARANG
Total View This Week44
Institusion
Universitas Katolik Soegijapranata
Author
SARI, RIA PUSPITA
Subject
Food Safety 
Datestamp
2016-03-22 04:10:37 
Abstract :
Kurangnya tingkat pemahaman para konsumen, khususnya anak-anak sekolah, dalam hal pentingnya menjaga keamanan pangan menjadi faktor penyebab terjadinya kasus keracunan pangan. Terlebih lagi, mutu dan keamanan makanan yang dijual di lingkungan sekolah masih luput dari pembinaan dan pengawasan pihak – pihak yang berwenang. Dengan demikian, anak – anak usia sekolah harus memiliki pengetahuan keamanan pangan yang cukup sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dengan tepat serta lebih selektif dalam menentukan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan praktek keamanan pangan siswa siswi SD, SMP, dan SMA Kebon Dalem, Semarang. Sampel responden yang digunakan adalah 270 siswa yang terdiri atas 90 siswa dari masing – masing tingkat pendidikan. Penelitian ini diawali dengan observasi pendahuluan, di mana kuesioner diujikan pada sebagian kecil dari responden. Berdasarkan hasil uji tersebut, kuesioner diperbaiki dan selanjutnya dilakukan observasi utama dengan pengisian kuesioner oleh responden. Kuesioner tersebut meliputi pertanyaan tentang identitas responden, informasi dasar, pengetahuan keamanan pangan, serta pengetahuan dan pemahaman terhadap tanggal kadaluarsa. Data mengenai praktek keamanan pangan diperoleh dengan adanya simulasi praktek mencuci tangan dan wawancara terkait dengan kebiasaan mencuci tangan dan perilaku jajan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan keamanan pangan akan meningkat, namun perbedaan yang signifikan (p<0,05) hanya terlihat antara pengetahuan keamanan pangan siswa SD dan SMP dengan siswa SMA. Pengetahuan keamanan pangan yang salah pada sebagian besar responden adalah mengenai cara mengindentifikasi suatu bahan pangan masih aman dikonsumsi atau tidak serta terkait masih adanya pertumbuhan mikroba pada makanan yang disimpan di dalam kulkas. Secara keseluruhan, tingkat pendidikan, kelas, dan usia memiliki hubungan yang positif dengan tingkat pengetahuan keamanan pangan. Pengetahuan keamanan pangan yang baik tidak selalu diikuti dengan praktek keamanan pangan yang baik pula. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pemahaman responden terhadap tanggal kadaluarsa semakin baik, tetapi frekuensi pengecekan tanggal kadaluarsa justru semakin rendah. Dalam hal higienitas, pengetahuan siswa – siswi Kebon Dalem sudah baik. Sebagian besar dari mereka telah melakukan praktek mencuci tangan dengan benar serta mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Untuk perilaku jajan, frekuensi jajan akan meningkat dan jenis serta tempat jajan akan kian bervariasi seiring dengan tingkat pendidikan responden. 
Institution Info

Universitas Katolik Soegijapranata