Abstract :
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada petani responden jagung
hibrida di Desa Rabasa Hain, total biaya tetap petani responden berkisar antara
Rp.36.967.000 dari 44 petani responden yang di teliti dan hasil rata-rata biaya tetap
yang dikeluarkan petani responden untuk usahatani jagung hibrida di Desa Rabasa
Hain sebesar Rp.1.642.297,778 dan total keseluruhan biaya tetap yang dikeluarkan
sebesar Rp.152.522.000.dan biaya-biaya tersebut terdiri dari penyusutan parang
dengan rata-rata Rp.62.666.667, penyusutan tajak dengan rata -rata Rp. 32.755.556
penyusutan karung dengan rata-rata Rp.6.022.222, pajak lahan dengan rata-rata
Rp.8.911.111 dan dengan rata-rata modal Rp.13.982.222,22
Pendapatan usahatani jagung hibrida oleh petani responden berkisar antara
Rp.1.000.000 – 9.000.000 dari 44 petani responden, pendapatan petani responden
dalam usahatani jagung hibrida dengan harga jual jagung Rp.4.000/kg berkisar antara
Rp.1.000.000 – Rp.5.000.000 sebanyak 39 orang dengan presentasenya (88,63%),
pendapatan petani responden dalam usahatani jagung hibrida dengan harga jual jagung
Rp.5.000/kg berkisar antara Rp.6.000.000 – Rp.9.000.000 sebanyak 5 orang dengan
presentasenya (11,36%), Sedangkan dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
bahwa total pendapatan petani responden sebesar Rp.109.093,000 dengan rata-rata
sebesar Rp.4.848.577,778.
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa nilai R/C Ratio dari sistem tanam
adalah 1,72 berdasarkan kriterianya nilai R/C Ratio > 1, nilai tersebut memberikan arti
bahwa setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan 1,72 rupiah dengan
demikian bahwa usahatani jagung hibrida di Desa Rabasa Hain menguntungkan dan
layak untuk dilanjutkan.