ANALISA PERBAIKAN MUTU PRODUK WOOD FLOORING
MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. XYZ
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Author
ARDIANSYAH, MUHAMMAD RIZKY
Subject
L Education (General)
Datestamp
2022-11-17 03:20:24
Abstract :
ABSTRAK Tugas akhir ini berjudul ?ANALISA PERBAIKAN MUTU PRODUK WOOD FLOORING MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. XYZ? Pada perusahaan Manufaktur Wood Flooring Di daerah Sidoarjo ini mempunyai kapasitas produksi 40.000 m2 per tahun. Perusahaan ini menerapkan job order sehingga produksinya sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam proses produksi yang terutama pada bagian proses Grade dan bagian proses Moulding, sering menghasilkan produk cacat. Six sigma merupakan metodologi yang direkomendasikan untuk meningkatkan kapabilitas suatu industri di dalam proses produksinya dengan melewati 5 (lima) fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Tujuan pokok penerapan metode DMAIC beserta Seven Tools adalah mampu mengurangi produk cacat (defect). Pada kecacatan mata pada permukaan (rustic) memiliki rata rata sigma 3,3, kecacatan ketebalan tidak sesuai memiliki rata rata sigma 3,24 kecacatan retak pada permukaan kayu memiliki rata rata nilai sigma 3,32, dan kecacatan permukaan berlubang (totor) memiliki nilai sigma 3,25. Ke empat faktor kecacatan tersebut harus segera diperbaiki karena mempunyai nilai six sigma yang tinggi sehingga perbaikan dapat difokuskan terhadap ke empat jenis kecacatan tersebut dengan urutan permukaan berlubang (totor), mata pada permukaan (rustic), ketebalan yang tidak sesuai, dan retak pada permukaan kayu. Usulan usulan yang telah diberikan yang nantinya diharapkan dapat mengurangi produk cacat sehingga proses produksi menjadi lebih maksimal. Kata kunci : Six sigma, DMAIC, kecacatan produk
ABSTRAK Tugas akhir ini berjudul ?ANALISA PERBAIKAN MUTU PRODUK WOOD FLOORING MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. XYZ? Pada perusahaan Manufaktur Wood Flooring Di daerah Sidoarjo ini mempunyai kapasitas produksi 40.000 m2 per tahun. Perusahaan ini menerapkan job order sehingga produksinya sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam proses produksi yang terutama pada bagian proses Grade dan bagian proses Moulding, sering menghasilkan produk cacat. Six sigma merupakan metodologi yang direkomendasikan untuk meningkatkan kapabilitas suatu industri di dalam proses produksinya dengan melewati 5 (lima) fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Tujuan pokok penerapan metode DMAIC beserta Seven Tools adalah mampu mengurangi produk cacat (defect). Pada kecacatan mata pada permukaan (rustic) memiliki rata rata sigma 3,3, kecacatan ketebalan tidak sesuai memiliki rata rata sigma 3,24 kecacatan retak pada permukaan kayu memiliki rata rata nilai sigma 3,32, dan kecacatan permukaan berlubang (totor) memiliki nilai sigma 3,25. Ke empat faktor kecacatan tersebut harus segera diperbaiki karena mempunyai nilai six sigma yang tinggi sehingga perbaikan dapat difokuskan terhadap ke empat jenis kecacatan tersebut dengan urutan permukaan berlubang (totor), mata pada permukaan (rustic), ketebalan yang tidak sesuai, dan retak pada permukaan kayu. Usulan usulan yang telah diberikan yang nantinya diharapkan dapat mengurangi produk cacat sehingga proses produksi menjadi lebih maksimal. Kata kunci : Six sigma, DMAIC, kecacatan produk
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
