Pengembangan media lumpur lapindo sebagai bahan tambah pembuatan keramik menggunakan formula baru dengan metode Anova
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Author
Saputra, Nova Eka
Subject
L Education (General)
Datestamp
2022-11-07 03:43:09
Abstract :
PT. Trilliun Prima Sukses adalah perusahaan yang berkembang yang memproduksi bahan keramik yang yang dibidang Sanitary. Dalam pembuatan keramik dibutuhkan beberapa bahan yaitu feldspar, silica, clay, dan talk dan melalui beberapa proses yang milling, casting, pengeringan, dry body inspection, glazing dan kalsinasi. Agar mendapatkan hasil rheology yang bagus maka kita harus mendapatkan bahan yang berkualitas. Dalam lumpur lapindo sering kali juga diibaratkan hanya sebuah bencana alam dan sedikit sekali yang berfikiran agar dapat mengelola lumpur tersebut. Tetapi pada lumpur lapindo terdapat silica yang besar yang mungkin dapat di manfaatkan untuk pembuatan keramik. Kandungan dalam lumpur lapindo adalah SiO2 53,08%, Al203 18,27%, Fe2O3 5,6%, TiO2 0,57%, CaO 2,07%, MgO 2,89%, Na2O 2,97%, K2O 1,44%, Hilang pijar 10,15% dan SO3 2,96%. Untuk mendapatkan hasil silika yang murni pada lumpur lapindo maka perlu melakukan proses ekstraksi Kata Kunci:Bahan pembuatan keramik, Lumpur Lapindo, Kandungan Lumpur PT. Trilliun Prima Sukses is a growing company that produces ceramic materials in the sanitary sector. In making ceramics, several materials are needed, namely feldspar, silica, clay, and talc and go through several processes that are milling, casting, drying, dry body inspection, glazing and calcination. In order to get good rheology results, we must get quality ingredients. In the Lapindo mudflow, it is often likened to just a natural disaster and very few think about how to manage the mud. But in Lapindo mud there is a large amount of silica which might be used for making ceramics. The content in the Lapindo mud is SiO2 53.08%, Al203 18.27%, Fe2O3 5.6%, TiO2 0.57%, CaO 2.07%, MgO 2.89%, Na2O 2.97%, K2O 1, 44%, 10.15% incandescent loss and 2.96% SO3. To get pure silica in Lapindo mud it is necessary to carry out an extraction process
PT. Trilliun Prima Sukses adalah perusahaan yang berkembang yang memproduksi bahan keramik yang yang dibidang Sanitary. Dalam pembuatan keramik dibutuhkan beberapa bahan yaitu feldspar, silica, clay, dan talk dan melalui beberapa proses yang milling, casting, pengeringan, dry body inspection, glazing dan kalsinasi. Agar mendapatkan hasil rheology yang bagus maka kita harus mendapatkan bahan yang berkualitas. Dalam lumpur lapindo sering kali juga diibaratkan hanya sebuah bencana alam dan sedikit sekali yang berfikiran agar dapat mengelola lumpur tersebut. Tetapi pada lumpur lapindo terdapat silica yang besar yang mungkin dapat di manfaatkan untuk pembuatan keramik. Kandungan dalam lumpur lapindo adalah SiO2 53,08%, Al203 18,27%, Fe2O3 5,6%, TiO2 0,57%, CaO 2,07%, MgO 2,89%, Na2O 2,97%, K2O 1,44%, Hilang pijar 10,15% dan SO3 2,96%. Untuk mendapatkan hasil silika yang murni pada lumpur lapindo maka perlu melakukan proses ekstraksi Kata Kunci:Bahan pembuatan keramik, Lumpur Lapindo, Kandungan Lumpur PT. Trilliun Prima Sukses is a growing company that produces ceramic materials in the sanitary sector. In making ceramics, several materials are needed, namely feldspar, silica, clay, and talc and go through several processes that are milling, casting, drying, dry body inspection, glazing and calcination. In order to get good rheology results, we must get quality ingredients. In the Lapindo mudflow, it is often likened to just a natural disaster and very few think about how to manage the mud. But in Lapindo mud there is a large amount of silica which might be used for making ceramics. The content in the Lapindo mud is SiO2 53.08%, Al203 18.27%, Fe2O3 5.6%, TiO2 0.57%, CaO 2.07%, MgO 2.89%, Na2O 2.97%, K2O 1, 44%, 10.15% incandescent loss and 2.96% SO3. To get pure silica in Lapindo mud it is necessary to carry out an extraction process
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
