DETAIL DOCUMENT
Analisis Kontribusi Usaha Ternak Sapi Perah terhadap Pendapatan Keluarga dan Prospek Pengembangannya di Desa Kemiri Kecamatan Jabung
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Malang
Author
Aisyah, Siti Nur
Subject
Prospek Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah 
Datestamp
2022-03-28 03:52:57 
Abstract :
Desa Kemiri Kecamatan Jabung merupakan salah satu sentra produksi susu sapi perah di Kabupaten Malang yang mampu memproduksi susu sebesar 15.000.000 liter (tahun 2020). Besarnya produksi susu pertahun diharapkan dapat meningkatan pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji menejemen agribisnis peternakan sapi perah, peran koperasi dalam pengembangan usaha ternak sapi perah, menganalisis pendapatan usaha ternak sapi perah, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu, kontribusi usaha ternak sapi perah terhadap pendapatan keluarga, dan prospek pengembangan usaha ternak sapi perah di Desa Kemiri Kecamatan Jabung. Penelitian dilaksanakan tanggal 10 Oktober sampai 2 Desember 2021 dengan total sampel penelitian sebanyak 48 peternak sapi perah di Desa Kemiri Kecamatan Jabung yang merupakan anggota koperasi Kube PSP Maju Mapan. Sampel peternak dikelompokkan berdasarkan jumlah kepemilikan ternak menjadi 3 kelompok I peternakan dengan jumlah kepemilikan sapi betina produktif ? 3 ekor, kelompok II peternak dengan jumlah kepemilikan sapi betina produktif 4-6 ekor, dan kelompok III peternakan yang memiliki sapi betina produktif ? 7 ekor. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi. Sumber data penelitian ini adalah data primer (wawancara, pengamatan langsung di lapangan, dan pengisian kuisioner) dan data sekunder (hasil studi literatur dan informasi dari dinas terkait). Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis peran Kube PSP Maju Mapan dalam usaha pengembangan peternakan sapi perah, dan manajemen agribisnis dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis pendapatan, dan kontribusi pendapatan menggunakan software excel 2013, analisis fungsi produksi dengan Cobb Doughlass SPSS 25. Cobb Doughlass digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dan prospek pengembangan usaha dianalisis menggunakan analisi SWOT. Secara berurutan rata-rata besar pendapatan yang diperoleh peternak per masa laktasi adalah kelompok I (Rp. 441.597/ekor/masa laktasi dengan masa laktasi 382 hari dan CI 447 hari), kelompok II (Rp. 1.164.870/ekor/masa laktasi dengan masa laktasi 371 hari dan CI 436 hari), dan kelompok III (Rp. 577.658/ ekor/masa laktasi dengan rata-rata masa laktasi 375 hari dan CI 447 hari). Artinya pendapatan peternak pada masing-masing skala usaha dipengaruhi oleh masa laktasi dan calving interval. BEP produksi adalah 5,5 liter/ekor/hari dengan BEP penerimaan sebesar Rp. 21.444.876/ekor/masa laktasi. Produksi susu di Desa Kemiri adalah 10,8 liter/ekor/hari dengan penerimaan sebesar Rp. 25.844.912/ekor/masa laktasi. Hal ini menunjukkan bahwa usaha sapi perah di Kemiri meguntungkan karena produksi susu dan penerimaan peternak melebihi titik impas. Efisiensi usaha (R/C) tertinggi adalah R/C kelompok II dengan nilai 1,05. Artinya setiap peternak mengeluarkan biaa produksi sebesar Rp. 100 maka peternak akan memperoleh penerimaan sebesar Rp.105. Usaha ternak sapi perah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari persentase pendapatan pada masing-masing usaha yaitu kelompok I (40%), kelompok II (95%), dan kelompok III (73%). Faktor input hijauan, konsentrat, roti, dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengarus secara signifikan terhadap produksi susu sapi perah di Desa Kemiri. Nilai koefisiensi determinasi x sebesar 0,927 memiliki arti bahwa sebesar 92,7% keragaman pada produksi susu dapat dijelaskan secara Bersama-sama oleh pakan dan tenaga kerja, sedangkan 8,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam variabel. Menejemen peternakan sapi perah di Desa Kemiri belum berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan permasalahan kesehatan yang masih sering mengganggu ternak, produksi susu rendah, dan permasalahan pada siklus reproduksi ternak yang melebihi batas normal. Peran koperasi dalam pengembangan usaha ternak sapi perah adalah sebagai penyedia modal, penyedia kebutuhan ternak (pakan, kesehatan, dan reproduksi), dan sebagai pendukung usaha ternak sapi perah. Berdasarkan daya dukung wilayah dan daya dukung hijauan kapasitas ternak yang dapat ditambahkan adalah 1.431 ST. Startegi pengembangan usaha ternak sapi perah di Desa Kemiri berdasarkan hasil analisis SWOT adalah meningkatkan jumlah populasi sapi perah, optimaslisasi lahan, optimasilisasi HMT, inovasi produk olahan susu, peningkatan fasilitas produksi dan teknologi, pengolahan limbah, dan perbaikan kualitas bibit. Kesimpulan penelitian ini yaitu, (1) semakin besar jumlah kepemilikan ternak, maka pendapatan peternak juga semakin besar; (2) faktor pakan (hijauan, konsentrat, dan roti) serta tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi susu; (3) penerapan menejemen agribisnis sapi perah di Desa Kemiri belum berjalan dengan baik, hal 

Institution Info

Universitas Islam Malang