Abstract :
Kata Kunci: Upaya Kepala Madrasah , Kepemimpinan Berbasis Budaya Religius,
Mutu
Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di
mana anak didik menempuh pembelajaran, dengan maksud di madrasah itulah
anak menjalani proses belajar secara terarah, terpimpin, terkendali. Kepala
madrasah merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan mutu
madrasah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat
menentukan kemajuan madrasah.
Sebagai seorang pemimpin kepala madrasah memposisikan dirinya
sebagai pelayan masyarakat yang menjalankan tugas dan fungsi
kepemimpinannya dengan baik demi terciptanya suatu pendidikan yang bermutu.
Dengan banyaknya tuntutan profesionalisme dalam prakteknya masih banyak
kepala madrasah yang tidak melaksanakan tugas dan fungsi kepemimpinan
dengan baik karena kurangnya wawasan dan kompetensi religiusitas yang dimiliki
sehingga banyak madrasah yang prestasi belajar siswanya rendah, guru dan
siswanya kurang disiplin, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
rendah. Oleh karena itu, kepala MI Al-Fattah menerapkan kepemimpinan
berbasis budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Al-Fattah
Kota Malang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa kepemimpinan
berbasis budaya religius yang diterapkan di MI Al-Fattah adalah selalu
mempertunjukkan perilaku selalu taat kepada Allah Swt, disiplin, memiliki
motivasi tinggi dan selalu berlaku adil.
Latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan yakni, Upaya
kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan kepemimpinan
berbasis budaya religius, kepemimpinan berbasis budaya religius dapat
meningkatkan mutu pendidikan, kendala yang dihadapi dalam peningkatan mutu
pendiidkan dengan kepemimpinan berbasis budaya religius.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya
kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan kepemimpinan
berbasis budaya religius, kepemimpinan berbasis budaya religius dapat
meningkatkan mutu pendidikan, dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
mutu pendidikan dengan kepemimpinan berbasis budaya religius.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan
kepemimpinan berbasis budaya religius, Kepemimpinan berbasis budaya religius
dapat meningkatkan mutu pendidikan,dan kendala yang dihadapi kepala MI AlFattah dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan kepemimpinan berbasis
budaya religius di MI Al-Fattah Kota Malang.
Temuan Penelitian ini adalah: 1) Upaya Kepala Madrasah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dengan kepemimpinan berbasis budaya religius
yaitu melakukan berbagai inovasi baru dengan menerapkan kurikulum berbasis
pesantren, mengembangkan budaya religius, disetiap pembinaan selalu mengajak
guru untuk selalu bertakwa kepada Allah Swt dengan cara memulai kegiatan
dengan membaca al-Quran dan mengajak guru untuk bisa mengamalkan sifat
sebagaimana sifat Rasulullulah, menjalin hubungan baik dengan wali murid
dengan cara mengikut sertakan wali murid dalam merumuskan cita-cita madrasah
kedepannya. 2) Kepemimpinan berbasis budaya religius dapat meningkatkan mutu
pendiidikan yaitu melalui sikap dan perilaku positif yang ditunjukkan oleh kepala
MI Al-Fattah mampu mempengaruhi mutu pendidikan di MI Al-Fattah mulai dari
prestasi siswa baik di budang akademik maupun non akademik, kinerja,
kemampuan serta sikap dan perilaku pendidik dan tenaga kependidikan.
Selain itu, penerapan budaya religius di MI Al-Fattah yang mampu
mengasah kemampuan serta keterampilan siswa. Melalui program budaya religius
siswa tidak hanya paham teori saja akan tetapi akan mengalami sendiri apa yang
sudah di pelajarinya. 3) Kendala yang dihadapi kepala MI Al-Fattah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dengan kepemimpinan berbasis budaya religius
yaitu: Kurangnya sarana dan prasaranam kesejahteraan guru yang masih kurang
yang tidak sesuai dengan tuntutan madrasah, kurangnya kemampuan guru
dibidang teknologi, kurangnya kesadaran siswa akan budaya religius yang
diterapkan di MI Al-Fattah Kota Malang.