Abstract :
Meningkatnya jumlah perceraian di Jawa Barat disebabkan oleh dua faktor,
yaitu ekonomi dan perselisihan/pertengkaran. Masalah-masalah tersebut saling
terkait karena selama pandemi COVID-19 banyak suami atau kepala rumah
tangga yang kehilangan pekerjaan dan masalah ekonomi yang muncul kemudian
menjadi pengganggu dalam kehidupan keluarga. Hal ini berdampak pada konflik
keluarga yang sulit diselesaikan dan berlarut-larut, akhirnya perceraian menjadi
solusi akhir dalam rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara
variabel kematangan emosi dan resolusi konflik terhadap kesiapan menikah pada
usia dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan quota
sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa/wi Kota Bekasi dan di
tetapkan sampel sebanyak 85 kemudian di seleksi menjadi 70 subjek. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, dengan instrument
menggunakan skala psikologi yang terdiri dari skala kematangan emosi, skala
resolusi konflik, dan skala kesiapan menikah.
Uji reliabilitas instrument menggunakan alpha cronbach?s dan
menghasilkan data r alpha= 0,953 untuk kesiapan menikah, r alpha= 0,870 untuk
kematangan emosi, r alpha= 0,907 untuk resolusi konflik. Hasil uji hipotesis
menggunakan Pearson Product Moment menunjukan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah yaitu
(r= 0,544, p<0,05), terdapat hubungan positif dan signifikan antara resolusi
konflik dengan kesiapan menikah yaitu (r=0,549. P <0,05).
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa kematangan emosi
dan resolusi konflik mempengaruhi kesiapan menikah (F=18,115, P<0,05).
Koefisien determinansi yang diperoleh sebesar 0,351 yang artinya kematangan
emosi dan resolusi konflik secara simultan atau bersama-sama terhadap kesiapan
menikah sebesar 35,1% dengan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
terdapat pada penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah terdapat atau ada pengaruh
positif dan signifikan antara kematangan emosi dan resolusi konflik terhadap
kesiapan menikah pada usia dewasa awal.
Kata Kunci: Kematangan Emosi, Resolusi Konflik, Kesiapan Menikah, Usia Dewasa Awal