Abstract :
Metisilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menginfeksi setiap jaringan ataupun organ tubuh. Pada beberapa dekade belakangan, insiden infeksi MRSA terus meningkat di berbagai belahan dunia. Biaya pengobatan untuk mengobati bakteri tersebut sangat mahal, oleh karena itu dalam penelitian ini dicari alternatif pengobatan MRSA yang dapat meminimalisir biaya pengobatan. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antibakteri adalah tumbuhan ceplukan (Physalis angulata L.), karena tumbuhan ceplukan mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak herba ceplukan (Physalis angulata L.) terhadap Metisilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) secara invitro.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian post-test only control group design menggunakan sampel ekstrak herba ceplukan dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, dan 6,25%, uji daya hambat dan uji daya bunuh dianalisis menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan Post Hoc LSD.
Hasil penelitian didapatkan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) pada ekstrak herba ceplukan sebesar 6,25% dan nilai Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada ekstrak herba ceplukan sebesar 50% dibandingkan dengan kontrol negatif (p?0,05). Pada perbandingan dengan kontrol negatif, konsentrasi 50% menghasilkan daya bunuh.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak herba ceplukan mampu menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Metisilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Kata Kunci : Physalis angulata L, ekstrak herba ceplukan, Metisilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)