Abstract :
Peningkatan pencemaran lingkungan karena polusi serta pola hidup yang tidak sehat mengakibatkan bertambahnya jumlah radikal bebas, sehingga dapat menimbulkan penyakit degeneratif. Upaya pencegahan timbulnya penyakit degeneratif memerlukan senyawa antioksidan, baik yang berasal dari bahan alami maupun dari senyawa antioksidan buatan. Senyawa antioksidan yang berasal dari bahan alami seperti daun sirih merah, merupakan bahan alam yang mengandung flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak terpurifikasi daun sirih merah menggunakan metode DPPH.
Ekstraksi daun sirih merah menggunakan metode digesti dengan pelarut aquadest, dilanjutkan pembuatan ekstrak terpurifikasi menggunakan etil asetat dan n-heksan. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH dengan pembanding vitamin C. Analisis data dilakukan menggunakan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ekstrak terpurifikasi daun sirih merah dengan pembanding vitamin C, yang dilihat dari nilai IC50 berturut ? turut sebesar 53,9152 ppm dengan 3,8499 ppm.
Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas antioksidan ekstrak terpurifikasi daun sirih merah dengan nilai IC50 sebesar 53,9152 ppm belum mampu menyamai aktivitas antioksidan vitamin C.
Kata Kunci : Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), ekstrak terpurifikasi, DPPH, IC50