Abstract :
Jerawat merupakan salah satu penyakit inflamasi kronis yang dapat berupa White komedo maupun Black komedo yang dapat disertai dengan inflamasi. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri Staphylococcus epidermidis yang tumbuh pada kelenjar sebasea dan menyebabkan radang pada kulit. Sirih merah diduga mengandung senyawa flavonoid jenis rutin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak terpurifikasi daun sirih merah terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 secara invitro.
Ekstrak terpurifikasi daun sirih merah dibuat dengan metode digesti pelarut yang digunakan adalah air, ekstrak yang didapat dilakukan fraksinasi cair-cair dengan pelarut n-heksan dan etil asetat, konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 1,56%, 3,13%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50% dan 100%. Kontrol positif menggunakan eritromisin dan kontrol negatif dengan aquades steril. Uji efektivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran, Zona hambat yang terbentuk diukur diameter nya dan dianalisis menggunakan Kruskal-wallis dan Mann-whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak terpurifikasi daun sirih merah pada konsentrasi 50% memiliki zona hambat sebesar 5,63 mm dan konsentrasi 100% memiliki zona hambat sebesar 9,2 mm. Terdapat perbedaan bermakna pada kontrol negatif dengan konsentrasi 50% dan 100%. Zona hambat kontrol positif sebesar 38,07 mm dan kontrol negatif sebesar 0,00 mm.
Kesimpulannya adalah bahwa ekstrak terpurifikasi daun sirih merah pada konsentrasi 50% dan 100% memiliki efektivitas antibakteri yang tidak lebih baik dari antibiotik eritromisin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis.
Kata kunci : Jerawat, Staphylococcus epidermidis, Daun sirih merah, Ekstrak Terpurifikasi